Sabtu 31 Dec 2016 22:40 WIB

Raphael Narbaez: Tuhan Mengajariku Islam Lewat Alquran

Rep: c15/ Red: Agung Sasongko
Mualaf/Ilustrasi
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Raphael Narbaez adalah pria kelahiran Texas, California, yang segera dibaptis sebagai seorang Katolik tak lama setelah terlahir ke muka bumi. Maklum saja, ia berasal dari keluarga Katolik yang taat.

Narbaez tumbuh di Lubbock, wilayah Texas yang memiliki banyak gereja dan dihuni komunitas kuat Kristen. Lingkungan tersebut membawanya menjadi seorang saksi Yehuwa (Tuhan orang Yahudi). Saksi Yehuwa adalah sebuah denominasi umat Kristen pemulih kepercayaan milenialisme, di luar ajaran utama Kristen dan tidak meyakini adanya trinitas.

Suatu hari, kata Narbaez, pintu rumahnya diketuk oleh beberapa orang. Mereka mengadakan pengajian Bibel di rumah. Setelah pengajian itu, ia dan keluarganya juga mendatangi gereja para saksi Yehuwa. Mereka menghadiri sejumlah pertemuan dan bergabung dengan jamaah kebaktian mereka. Mereka pun menjadi bagian dari para saksi Yehuwa.

Narbaez pun dengan penuh semangat mengkaji Bibel. Semakin dalam mengkaji dan mendalami Bibel, ia dihadapkan pada sebuah ironi mengenai kitab sucinya itu.

"Siapa pun yang familiar dengan naskah tersebut tahu persis bahwa Bibel telah banyak tercemar di sepanjang sejarah. Namun, di sisi lain, aku selalu merasa bahwa Bibel yang asli benar-benar berasal dari Tuhan," katanya. Umat Kristen lainnya pun, kata dia, memuaskan diri dengan pemikiran yang sama bahwa Bibel yang asli hebat dan logis.

Narbaez mulai belajar lebih banyak dan mendalami Bibel, hingga ia dibaptis sebagai saksi Yehuwa saat memasuki usia 13 tahun. Semenjak itu, ia seperti mendapat suntikan semangat untuk berbuat lebih banyak 'pekerjaan Tuhan'.

"Sesuatu yang tidak biasa terjadi. Aku diakui dan diberkati untuk menjadi pembicara dalam acara-acara kebaktian. Dan aku mulai berbicara di depan jamaat berjumlah besar," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement