REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Seorang mualaf berdarah campuran Irlandia dan Inggris, Jamie Murphy baru-baru ini mengungkapkan alasannya memeluk Islam. Jamie yang kini dikenal sebagai Yusuf, telah menjadi seorang Muslim hampir dua tahun lalu.
Pemuda 22 tahun ini diketahui berasal dari Oldham, sebuah kota di Inggris. Selama dua tahun terakhir ini, dia pun mengaku menghadapi permusuhan dari orang kulit putih lainnya, karena pakaiannya.
Dia melihat orang-orang menunjuk jari padanya, menertawakannya atau memberikan tatapan sinis. Padahal, mereka adalah orang-orang yang dulu selalu menyambutnya dengan senyuman.
Melihat perbuatan mereka, Yusuf pun menyalahkan media nasional dan saluran lain yang menyebarkan kebohongan dan informasi yang salah tentang Islam dan Muslim.
Tidak hanya ditertawakan, Yusuf bahkan pernah mengalami konfrontasi fisik saat berdakwah di Pusat Kota Manchester dengan sejumlah pria kulit putih yang datang mencoba mendorong atau menyikutnya sambil meneriakkan hinaan rasis dan Islamofobia, meskipun dia adalah warga kulit putih Inggris.
Kendati, Yusuf selalu ingat dengan apa yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Baginya, Nabi Muhammad SAW adalah teladan terbaik. Meskipun beliau dirajam, dianiaya, dan para sahabatnya dibunuh, tapi tetap sabar dan rendah hati dalam segala keadaan.
"Kita harus berusaha untuk menjadi seperti beliau," ujar Yusuf dikutip dari asianimage, Jumat (28/3/2025).
Islam memberikan tujuan hidup yang sejati dan petunjuk yang benar untuk setiap hal. Baik itu ketakutan akan kematian, pernikahan, cara berbicara atau cara menghabiskan waktu. Islam telah memberikan petunjuk tentang cara mendapatkan kepuasan dan kesuksesan sejati dalam hidup.
Yusuf teringat saat pertama kali membaca Alquran. Saat itu kondisi mentalnya sedang gelap, dan sering terlibat dalam berbagai macam drama. Namun, setelah membaca Alquran pikirannya menjadi tenang.
BACA JUGA: Akankah Israel Terjerumus Perang Saudara? Ini Janji Allah SWT dalam Surat Ali Imran
“Membuka surat kedua Alquran, Surat Baqarah, dan membaca beberapa ayat saja sudah memberi saya ketenangan pikiran yang belum pernah saya rasakan sebelumnya, lebih dari obat-obatan terlarang atau alkohol," ucap Yusuf.
Dia merasakan kitab suci umat Islam ini berbicara langsung kepadanya tentang situasinya. "Alquran membuat saya terpesona dengan semua mukjizat ilmiah dan pola numerologinya," katanya.
