Ahad 25 Dec 2016 17:45 WIB

Komisi Fatwa MUI Bersyukur Natal tidak Dibarengi Pemaksaan Atribut

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
Atribut Natal
Foto: Republika
Atribut Natal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Hasanuddin AF bersyukur berbagai pihak mengikuti imbauan fatwa MUI soal larangan pemaksaan atribut Natal bagi karyawan Muslim. Ia pun menyambut baik sikap itu sehingga langkah tersebut menambah rasa saling menghormati.

"Ya kita bersyukurlah kalau sudah ada kesadaran dari pihak terkait," kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (25/12). 

Menurut dia, seharusnya seperti itulah kita menjaga Kebinekaan. Yakni dengan mengakui keberagaman, karena dengan kebinekaan justru tidak harus menyeragamkan yang bineka apalagi dengan cara memaksa. 

"Fatwa MUI itu justru untuk menyadarkan bahwa kebinekaan itu merupakan sunatullah yang harus diakui dan dihormati, tidak oleh di tarik-tarik supaya seragam, apalagi menyangkut ritual dan atau aqidah agama tertentu," ujarnya.

Untuk itu, ia berterima kasih kepada banyak pihak yang bisa memahami sikap MUI tersebut, sehingga tetap menjaga keharmonisan umat beragama tanpa merusak suasana hari raya bagi umat Kristen. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement