Ahad 18 Dec 2016 06:30 WIB

Disayangkan Minimnya Info Kondisi Muslim Rohingya

Rep: wahyu suryana/ Red: Damanhuri Zuhri
Muslim Rohingya (ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Muslim Rohingya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Al Washliyah, Yusnar Yusuf, menyayangkan minimnya informasi tentang kondisi Muslim Rohingya. Ia merasa, kondisi itu telah membuat data-data valid tentang situasi di Rakhine sulit didapatkan.

"Kita terbentur minimnya media, kita tidak mendapatkan info yang valid tentang kondisi di sana," ungkap Yusnar kepada Republika di sela-sela Seminar Internasional Save Rohingya, Rabu (15/12).

Yusnar prihatin, mengingat informasi valid yang bisa didapatkan cuma dari pengungsi yang ada di Indonesia, itu pun enam tahun lalu. Ia menilai, semua usaha pengasingan Rohingya dari dunia, tanpa diucapkan sekalipun merupakan usaha genosida.

Ia berpendapat, semua foto yang tersebar di media sosial soal berbagai penderitaan yang diterima Rohingya, merupakan hoax belaka. Terlebih, lanjut Yusnar, kedatangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) beberapa tahun lalu cuma diizinkan sampai Rangon. "Sekian puluh tahun tidak ada informasi boleh keluar, indikasi kuat adanya genosida," ujar Yusnar.

Meski begitu, ia mengapresiasi berbagai usaha yang dilakukan masyarakat Indonesia, sekalipun selama ini cuma doa yang bisa diberikan. Menurut Yusnar, Indonesia butuh satu pintu saja dibuka Myanmar, sehingga bantuan kemanusiaan bisa disampaikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement