Kamis 08 Dec 2016 09:14 WIB

Mahasiswa Muslim AS Keluhkan Minimnya Pilihan Menu Halal di Kampus

Rep: marniati/ Red: Damanhuri Zuhri
Makanan halal
Foto: ist
Makanan halal

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Mahasiswa muslim Universitas Hofstra mengeluhkan kurangnya pilihan menu halal, seperti daging yang dapat dikonsumsi oleh muslim di universitas.

Salah seorang mahasiswa, Maryum Imam, mengaku tidak mengonsumsi daging selama 3,5 tahun saat berada di Hofstra. Bukan karena ia seorang vegetarian namun karena tidak tersedianya daging halal yang dapat dikonsumsi.

Saat ini, Universitas Hofstra memang tidak menawarkan menu pilihan halal untuk mahasiswa di kampus. Akibatnya, siswa Muslim berjuang untuk menemukan variasi dalam ruang makan.

“Saya akan senang jika banyak makanan halal karena saya tinggal di asrama. Dan saya tidak punya mobil, jadi tidak bisa benar-benar pergi keluar untuk  mendapatkan makanan halal. Sehingga akan menjadi nyaman jika makanan halal ada di sini, "ujar Imam seperti dilansir thehofstrachronicle.com, Rabu, (7/12).

Menurutnya, sudah seharusnya pihak universitas mengakomodir kebutuhan semua mahasiswa. Mengingat mahasiswa di universitas begitu beragam.

Imam Muslim dari Hofstra Interfaith Center, Sadia (Seemi) Ahmed, menjelaskan belum diberlakukannya menu halal di Universitas Hofstra bisa jadi disebabkan karena kurangnya jumlah mahasiswa muslim di universitas tersebut. 

Sehingga kebijakan universitas Hofstra berbeda dengan universitas Stonybrook  yang telah menyediakan menu halal untuk mahasiswanya. Hal serupa disampaikan oleh pihak pengelola makanan Universitas Hofstra.

Menurut pihak terkait saat ini memang belum tersedia menu pilihan halal di Universitas. Hal ini dikarenakan tidak ada pemintaan yang cukup besar sehingga mengaharuskan universitas menyediakan menu halal. 

“Kami memiliki ikan, salmon dan pilihan sayuran. Mahasiswa mulsim  mungkin dapat mengkonsusmi menu tersebeut tanpa khawatir,” ujar  manajer pengelola makanan universitas, Rich Maha. Namun, jika ada permintaaan besar maka para pejabat universitas akan mendengarkan dan bertindak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement