REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemuda Muhammadiyah menggagas Madrasah Anti Korupsi (MAK) sebagai upaya perjuangan menanggulangi tindak pidana korupsi. Saat ini, sudah terbentuk 24 MAK yang tersebar di daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzhar Simanjuntak menjelaskan program tersebut merupakan upaya mereka untuk merawat integritas. "Integritas yang kami maksud adalah dengan menghadirkan sikap anti korupsi," ujarnya di Hotel Narita, Kota Tangerang, Rabu (30/11).
Dahnil menyebutkan Tanwir I ini sebagai khittoh Cipondoh, yaitu karena dilaksanakan di Cipondoh, Kota Tangerang. Dalam tanwir tersebut, selain berusaha untuk merawat integritas, Pemuda Muhammadiyah fokus untuk menghadirkan kejujuran.
MAK diharapkan dapat melatih kader untuk peka terhadap segala tindakan yang mengarah kepada tindak pidana korupsi. Kader Pemuda Muhammdiyah juga dilatih untuk memerangi langsung kasus-kasus pidana korupsi.
Sementara pada kesempatan lain, Gufroni, Ketua MAK yang pertama kali diresmikan di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) itu mengaku sudah menghadirkan beberapa tokoh penting yang kredibel untuk mengajarkan kuliah umum tentang hukum dan anti korupsi di UMT. Termasuk rencana untuk mengundang mantan Ketua KPK Antasari Azhar yang dianggap sangat tegas dalam menindak kasus-kasus korupsi selama menjabat di KPK.
Sekretaris Wilayah Pemuda Muhammadiyah NTT, Sahidun mengaku Pemuda Muhammadiyah di wilayahnya semakin menunjukkan taringnya setelah adanya MAK.
"Awalnya kami tidak dikenal, tapi dengan adanya MAK kami makin dikenal karena telah menghadirkan pimpinan-pimpinan KPK (dalam seminar-seminar besar)," ujarnya.