REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Punjab Halal Development Agency (PHDA) meminta pemerintah dan sektor swasta memanfaatkan potensi pasar halal global. Ketua PHDA, Khalil-ur-Rehman Khan mengatakan Pakistan dapat menjadi salah satu negara pengekspor produk halal asalkan pemerintah dan sektor swasta dapat berkolaborasi.
Ia menjelaskan, saat ini peran Pakistan untuk mengekspor produk halal begitu rendah. Untuk itu harus ditingkatkan melalui upaya kolektif. Padahal kualitas daging Pakistan jauh lebih baik daripada yang disediakan pengusaha dunia di sektor ini seperti Australia dan Selandia Baru.
Hal ini disampiakan Khan saat menjadi pembicara di Federasi Kamar Dagang dan Industri Pakistan (FPCCI). Dalam kesempatan ini, Presiden FPCCI Abdul Rauf Alam juga hadir.
“Malaysia ingin meningkatkan volume bisnis halal dengan Pakistan, yang harus dimanfaatkan oleh masyarakat bisnis lokal,” ujar Khalil-ur-Rehman Khan seperti dilansir HYPERLINK "http:thenews.com.pk"thenews.com.pk (20/11).
Menurutnya, beberapa negara, termasuk Malaysia bersedia membantu untuk membangun industri halal di Pakistan yang saat ini mencoba berkembang.
Produk halal mencakup berbagai macam barang seperti makanan, obat-obatan, suplemen makanan, minuman dan perlengkapan mandi. Pakistan sebagai salah satu negara Muslim harus mengambil kesempatan yang besar ini dalam industri pasar halal global. Khususnya dalam bidang ekspor.
Khalil-ur-Rehman Khan menambahkan semua negara telah memiliki produk halal yang di eskpor dan telah mendirikan badan regulasi beberapa tahun yang lalu. Tetapi Pakistan mengabaikan hal tersebut untuk waktu yang lama. Untuk itu, ia berharap agar pemerintah segera menyelesaikan aturan hukum yang diperlukan untuk pengembangan industri halal ini.
Menurut, Federasi Dagang dan Industri Pakistan nilai konsumsi produk halal mencapai 2,1 triliun USD. Dan pada tahun 2050 jumlah populasi global Muslim akan meningkat . PHDA adalah Badan Pengembangan dan Sertifika Halal yang dimiliki oleh Pemerintah Punjab.