Jumat 18 Nov 2016 16:08 WIB

Islam Memandang Praktik Nepotisme dalam Kekuasaan

Rep: A Syalaby Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Fatwa (ilustrasi).
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Mengangkat pejabat sedarah pernah dipraktikkan Khalifah Utsman bin Affan saat sedang memerintah. Hanya, Khalifah Utsman mengangkat berdasarkan keahlian dan integritas orang tersebut. Dia mengangkat beberapa pejabat, seperti Muawiyah sebagai gubernur Syam (satu suku) dan mengganti pimpinan Basyrah, Abu Musa Al Asy'ari dengan Abdullah bin Amir, yang masih sepupu Utsman.

Sosok Muawiyah dikenal sebagai politikus piawai dan tokoh berpengaruh bagi bangsa Arab yang telah diangkat sebagai kepala daerah (gubernur) Syam sejak masa Khalifah Umar bin Khattab. Muawiyah tercatat menunjukkan prestasi dan keberhasilan dalam berbagai pertempuran menghadapi tentara Byzantium di front utara. Muawiyah adalah sosok negarawan ulung sekaligus pahlawan Islam pilih tanding pada masa khalifah Umar ataupun Utsman. Dengan demikian, tuduhan nepotisme Utsman jelas tidak bisa masuk melalui celah Muawiyah tersebut. Sebab, beliau telah diangkat sebagai gubernur sejak masa Umar. Belum lagi prestasinya tidak bisa dianggap ringan.

Begitu pun penggantian Gubernur Basrah Abu Musa al Asyari dengan Abdullah Bin Amir. Proses pergantian pimpinan tersebut didasarkan atas aspirasi dan kehendak rakyat Basrah yang menuntut Abu Musa al Asyari meletakkan jabatan. Oleh rakyat Basyrah, Abu Musa dianggap terlalu hemat dalam membelanjakan keuangan negara bagi kepentingan rakyat dan bersikap mengutamakan orang Quraisy dibandingkan penduduk pribumi.

Setelah menurunkan jabatan Abu Musa, Khalifah Utsman menyerahkan sepenuhnya urusan pemilihan pimpinan baru kepada rakyat Basyrah. Rakyat Basrah kemudian memilih pimpinan dari golongan mereka sendiri. Sayangnya, pilihan rakyat tersebut justru dianggap gagal menjalankan roda pemerintahan. Rakyat pun menyerahkan urusan pemerintahan kepada khalifah dan meminta beliau menunjuk pimpinan baru bagi wilayah Basrah. Utsman menunjuk Abdullah Bin Amir sebagai pimpinan Basyrah dan rakyat setempat menerima pimpinan dari khalifah tersebut. Wallahu a'lam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement