Selasa 25 Oct 2016 05:23 WIB

Teladan Keluarga Nabi Ibrahim

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Kota Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ia kagum dengan perubahan Makkah yang terlihat lebih ramai karena banyak penduduknya. Ibrahim bertanya kepada perempuan yang tidak lain adalah istri Ismail.

Ia sedang mencari nafkah untuk kami, kata istrinya. Ibrahim lalu bertanya tentang keadaan mereka. Kami dalam keadaan buruk dan hidup kesusahan, katanya mengeluhkan keadaan yang tidak benar. Baiklah, jika suamimu datang, sampaikan salamku kepadanya dan katakan kepadanya agar mengubah palang pintunya. kata Ibrahim.

Ketika suaminya datang, tanpa tahu maksudnya istri Ismail menyampaikan apa yang ia obrolkan dengan Ibrahim. Orang tua yang menyampaikan pesan itu adalah ayahku. Ia menyuruhku untuk mencerai kanmu, maka pergilah kamu ke keluargamu, kata Ismail.

Setelah beberapa lama, Ibrahim kembali ke rumah Ismail, tetapi kali ini perempuan yang dia ajak berbicara berbeda tetapi masih istri Ismail. Nabi Ibrahim bertanya kepada istri kedua Ismail dengan pertanyaan sama seperti yang disampaikan kepada istri pertama.

Jawaban istri kedua lebih menyejukkan. Kami baik-baik saja dan kecukupan dari air yang kami minum dan daging yang kami makan, katanya. Mendengarkan perkataan itu, Ibrahim mendoakan mereka.

Belum lama Ibrahim pulang, Ismail datang dan bertanya kepada istrinya tentang siapa yang datang ke rumah. Apa pesannya, kata Ismail kepada istrinya.

Istrinya lalu menyampaikan agar ia memperkokoh palang pintu. Ismail pun menerangkan bahwa palang pintu yang dimaksud adalah seorang istri. Dia adalah ayahku dan ayahku menyuruhku agar aku tetap hidup rukun bersamamu, katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement