REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina tengah menyiapkan lahan seluas 100 hektare di Zamboanga menjadi pusat produk halal berbasis ekspor. Filipina sendiri masih bertekad menjadi pusat industri halal.
Departemen Perdagangan dan Industri (DTI) Filipina bersama Pemerintah Kota Zamboanga serta Otoritas Zona Ekonomi Zamboanga sudah melakukan seremoni peletakan batu pertama pengembangan Asian Halal Center di Zamboanga.
Asian Halal Center merupakan kawasan industri seluars 100 hektare yang akan jadi basis produksi dan pemprosesan produk halal untuk diekspor ke negara-negara mayoritas Muslim.
Fasilitas ini diharapkan benar-benar jadi pusat industri halal bagi Filipina dan bagi kerja sama kawasan ASEAN Timur yang meliputi Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina.
''Mindanao diposisikan jadi basis manufaktur produk halal berorientasi ekspor dari Filipina. Dengan adanya Asian Halal Center, kami berharap bisa menarik lebih banyak pemain dan menjadikan Filipina pemain penting industri halal di ASEAN,'' kata Menteri Perdagangan dan Industri Filipina, Ramon Lopez seperti dikutip The Philippine Star pekan lalu.
DTI menyatakan Asian Halal Center diharapkan bisa menarik setidaknya 14 produsen lokal yang akan menyewa fasilitas di sana, terutama UKM.
''Pasar halal secara global adalah sektor yang potensial bagi para pelaku UKM. Di Filipina saja, kami punya 9,62 juta jiwa warga Muslim. Kami harus meyakinkan mereka untuk meraih kesempatan ini,'' ungkap Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Filipina Nora Terrado.
DTI, sebagai pemimpin Badan Halal Filipina, berencana meningkatkan kesadaran akan ketersediaan, kualitas, dan integritas produk halal di Filipina. Setelah disahkannya aturan tentang pengembangan dan promosi ekspor halal Mei 2016 lalu, Badan Halal Filipina fokus menggelar dialog dan inisiatif untuk mempromosikan sektor ini.
Badan Halal Filipina sendiri langsung dipimpin Menteri Perdagangan dan Industri, Ramon Lopez dan berdiri pada 19 September lalu. Badan ini terdiri atas sembilan lembaga terkait termasuk Departemen Pertanian, Departemen Kesehatan, Departemen Sains dan Teknologi.
Selain itu, Departemen Pariwisata, Departemen Luar Negeri, Bangko Sentral ng Pilipinas, Otoritas Pembangunan Mindanao, Komisi Nasional Muslim Filipina, dan akan menyusul dua perwakilan Muslim dari kalangan profesional yang akan ditunjuk Presiden Filipina.