REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turki selain dikenal dengan kebabnya, juga menjadi salah satu pusat dalam fashion jilbab. Di Indonesia sendiri, jilbab memiliki banyak mode. Jilbab Hana, misalnya meski simple namun jilbab ini perlu dibentuk. Namun Jilbab Turki justru memiliki desain yang simple dan anggun.
Menjadi salah satu peserta Fashionity 2016, di Pejaten Village, Jilbab Turki bisa menjadi salah satu tren tersendiri. Pasalnya jilbab Turki pada umumnya tidak memiliki pola yang serumit Indonesia dan hanya punya dua model seperti pasmina dan segi empat.
Kedua model tersebut, selain bisa digunakan sebagai kerudung. Jilbab Turki dapat digunakan sebagai syal atau selendang. "Buat yang nonmuslim bisa dipakai sebagai syal atau selendang seperti buat ke gereja misalnya," ujar Adiana Tasya pemilik kerudung Turki Orkide di Jakarta, belum lama ini.
Keunikan lain dari jilbab Turki, yaitu bahanya yang licin tapi tidak sulit dibentuk. Yang paling penting menurut Adiana adalah jilbab Turki sama sekali tidak panas saat di pakai meskipun bahanya licin. Begitu juga dengan yang berbahan wol.
Untuk memakai jilbab Turki, Adiana menjelaskan kerudung Turki yang licin tidak perlu menggunakan peniti atau pentul karena akan merusak bahan. Kain bisa menjadi berlubang di bagian yang tertusuk pentul atau peniti. Dia lebih menyarakan agar memakai pin magnet atau clip sebagai gantinya.
Pengujung yang hobi dengan fashion berbau Turki dapat memperoleh kerudung yang multifungsi ini dengan kisaran harga Rp 140 ribu hingga Rp 250 ribu. Harga ini pun sebetulnya masih bisa ditawar.