Jumat 16 Sep 2016 16:58 WIB

'Muslim Amerika di AS Sangat Khawatir'

Rep: MgRol81/ Red: Teguh Firmansyah
Masjid Komunitas Champa di Amerika
Foto:
Kelompok Muslim Amerika Serikat mengampanyekan anti Islamofobia

Insiden kedua, masjid di New Hampshire yang dilempar batu. Dan minggu lalu, sebuah traktor dua kali menabrak pusat komunitas Islam di Laurel, Maryland.

Pada Juni, 14 masjid menjadi sasaran. CAIR menghubungkan penyerangan ini dengan aksi pembantaian kelab gay di Orlando. Sebagian besar insiden pada tahun 2016 merupakan intimidasi, penyerangan fisik, dan vandalisme.

"Tidak ada Muslim yang merasa aman, terlepas di mana mereka tinggal, baik itu di New York, Minnesota, Washington, maupun di pinggiran kota atau di kota-kota yang terisolasi," kata Awad.

Belum diketahui apakah motif kejahatan Islamofobia terbaru berhubungan dengan 11/9 atau retorika politik anti-Muslim yang diperjuangkan oleh Donald Trump.

Tapi Awad mengatakan, keduanya menjadi alasan peningkatan kejahatan Islamofobia di AS. "Kami mencoba untuk memahami mengapa Trump menargetkan komunitas Muslim," katanya. "Salah satu kesimpulan sederhana adalah Trump memiliki daya tarik bagi orang-orang yang cemas, marah, dan tidak punya kepastian tentang masa depan mereka."

Donald Trump, kata ia, mengeksploitasi, menggunakan, serta menjual ketakutan itu. Ketakutan itu terjual di kondisi tegang seperti sekarang ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement