Selasa 09 Aug 2022 17:08 WIB

Komunitas Muslim Ketakutan Usai Empat Pembunuhan di Albuquerque

Pembunuhan di Albuquerque membuat ketakutan umat Muslim.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Muhammad Hafil
 Pembunuhan di Albuquerque. Foto:   Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_93
Pembunuhan di Albuquerque. Foto: Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID,ALBUQUERQUE -- Pembunuhan pertama terhadap seorang pria Muslim dari Afghanistan terjadi akhir tahun lalu. Kemudian terjadi dua pembunuhan lagi dalam dua minggu terakhir, pria dari Pakistan yang sedang menuju masjid yang sama di Albuquerque, New Mexico.

Kematian keempat terjadi akibat pembunuhan terhadap seorang pria Muslim terjadi pada Jumat (5/8/2022). Pembunuhan beruntun ini telah mengirimkan riak ketakutan kepada komunitas Islam di New Mexico dan sekitarnya. Peristiwa ini pun memicu perlombaan untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab.

Baca Juga

Pihak berwenang mengidentifikasi korban terbaru ketika mencari kendaraan yang diyakini terkait dengan pembunuhan tersebut pada Senin (8/8/2022). Dari keempat korban ditemukan kesaman, yaitu ras dan agama.

Korban terbaru Naeem Hussain dan tiga pria lainnya meninggal dunia dalam penembakan penyergapan. Polisi di kota terbesar di New Mexico ini pun sedang mencoba untuk menentukan apakah kematian itu terkait.

Hussain yang berasal dari Pakistan meninggal dunia hanya beberapa hari setelah kematian Muhammad Afzaal Hussain berusia 27 tahun dan Aftab Hussein berusia 41. Mereka juga berasal dari Pakistan dan anggota masjid yang sama. Kasus paling awal melibatkan pembunuhan pada November atas Mohammad Ahmadi berusia 62 tahun dan berasal dari Afghanistan.

Sekretaris jenderal di Islamic Center of New Mexico Aneela Abad menggambarkan sebuah komunitas yang terhuyung-huyung akibat pembunuhan itu. Kesedihan yang ada diperparah oleh kebingungan dan ketakutan akan apa yang mungkin terjadi selanjutnya.

"Kami benar-benar terkejut dan masih berusaha memahami dan memahami apa yang terjadi, bagaimana dan mengapa," kata Abad.

Beberapa orang, menurut Abad, menghindari keluar kecuali benar-benar diperlukan. Beberapa mahasiswa Muslim bertanya-tanya apakah aman bagi mereka untuk tinggal di kota. Islamic Center of New Mexico juga telah meningkatkan keamanannya.

Pembicaraan tentang keamanan juga mendominasi WhatsApp dan grup surel tempat pemimpin komunitas Muslim di New York Debbie Almontaser aktif. "Apa yang kami lihat terjadi di New Mexico sangat mengerikan bagi kami sebagai komunitas minoritas Muslim di Amerika Serikat yang telah mengalami begitu banyak reaksi dan diskriminasi sejak serangan 9/11. Ini menakutkan," ujarnya.

Menurut data FBI yang dikutip oleh direktur Pusat Studi Kebencian dan Ekstremism Brian Levin, beberapa kejahatan kebencian anti-Muslim telah dicatat di Albuquerque selama lima tahun terakhir. Dari 2017 hingga 2020, ada satu kejahatan kebencian anti-Muslim setahun. Jumlah tertinggi baru-baru ini terjadi pada tahun 2016, ketika polisi Albuquerque mencatat enam dari total 25 kejahatan kebencian.

Sebagian besar kasus itu mengikuti tren nasional yang mencapai angka terendah dalam satu dekade pada 2020. Menurut profesor peradilan pidana di California State University di San Bernardino, jumlahnya meningkat sebesar 45 persen pada 2021 di selusin kota dan negara bagian.

Polisi mengatakan, kendaraan yang sama diduga digunakan dalam keempat pembunuhan merupakan Volkswagen empat pintu abu-abu atau perak yang tampaknya Jetta atau Passat dengan jendela berwarna gelap. Pihak berwenang merilis foto dengan harapan orang dapat membantu mengidentifikasi mobil dan menawarkan hadiah 20.000 dolar AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapan.

Penyelidik tidak mengatakan di mana gambar itu diambil atau apa yang membuat mobil itu terlibat dalam pembunuhan. Juru bicara polisi Gilbert Gallegos mengatakan, agensi tersebut telah menerima laporan mengenai mobil tersebut tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Gallegos mengatakan, tidak bisa mengomentari jenis senjata apa yang digunakan dalam penembakan itu. Dia pun menolak memberikan keterangan apakah polisi tahu berapa banyak tersangka yang terlibat dalam kekerasan itu.

Pihak berwenang Albuquerque pun mengatakan, tidak dapat menentukan apakah pembunuhan itu adalah kejahatan kebencian sampai mengidentifikasi tersangka dan motifnya.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia marah dan sedih dengan pembunuhan itu. Pemerintahannya menekankan berada dalam posisi berdiri kuat dengan komunitas Muslim. "Serangan kebencian ini tidak memiliki tempat di Amerika," katanya dalam sebuah tweet. 

Sumber:

https://apnews.com/article/afghanistan-religion-pakistan-new-mexico-albuquerque-86dc44b0546834282ac9b171b37b32f7

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement