Jumat 09 Sep 2016 05:10 WIB

Tips Mengajarkan Makna Kurban pada Anak

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Indira Rezkisari
Hewan kurban
Foto: Republika/Darmawan
Hewan kurban

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari raya Idul Adha semakin dekat. Umat Islam pun akan kembali merayakan hari besar itu dengan kegiatan khas yakni berkurban. Ritual kurban yang berasal dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mengandung pesan yang dalam tentang arti pengorbanan dan ketaatan. Lalu, bagaimana mengajarkan hal itu pada anak terutama usia empat hingga 10 tahun?

Psikolog Elly Risman mengatakan, kiat paling mudah yakni dengan mengandalkan 3B atau bercerita, bermain, dan bernyanyi.  Menurut Elly, makna Idul Adha lebih besar dari Idul Fitri. Meski begitu, perayaan Idul Fitri kerap terasa lebih besar karena dirayakan dengan pesta makan dan silaturahim. Ia mengaku, dalam ritual kurban ada latar belakang kisah yang baik untuk diteladani anak.

"Orang tua perlu mencari tahu dan mendalami kisah kurban sehingga mendapat penjelasan untuk menceritakan kembali ke anak-anaknya," ujar Elly.

Kalimat-kalimat yang dipilih, kata Elly, juga harus disesuaikan dengan usia, tingkat kecerdasan, dan perilaku anak.

Selain bercerita, anak-anak juga bisa diajak bermain untuk mendalami makna Idul Adha. Hal ini juga menuntut kreativitas orang tua untuk menciptakan permainan dari benda di sekitarnya. Elly mencontohkan, bisa menggunakan bubur kertas untuk membuat miniatur Ka'bah dan mengajak anak untuk mempelajari prosesi haji.

Hal mengasyikkan lainnya, kata Elly, yakni dengan mengajak anak bernyanyi. Salah satu contoh lagu yang cocok dengan tema kurban adalah lagu "Belajar dari Ibrahim" yang dinyanyikan oleh grup nasyid Snada. "Belajar dari Ibrahim. Belajar takwa kepada Allah. Nah itu liriknya sangat bagus dan bisa dinyanyikan bersama anak," ujar Elly.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement