Rabu 16 Jul 2025 20:29 WIB

Terungkap 30 Pilot Israel Tewas Terbunuh dalam Perang 12 Hari dengan Iran

Iran antisipasi gencatan senjata dengan Israel yang rapuh.

Tentara Israel berada di tengah reruntuhan bangunan dan kendaraan yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu.
Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Tentara Israel berada di tengah reruntuhan bangunan dan kendaraan yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN— Mantan duta besar Iran untuk Irak mengungkapkan bahwa 30 pilot Israel terbunuh dalam salah satu operasi pembalasan Iran selama perang 12 hari, dan menyebutnya sebagai pukulan telak bagi rezim Israel.

Hassan Kazemi Qomi, mantan duta besar Iran untuk Irak, menyatakan dalam sebuah wawancara di televisi bahwa dalam salah satu operasi Iran selama perang 12 hari, 30 pilot Israel terbunuh.

Baca Juga

“Ini bukan masalah kecil bagi rezim [Israel],” katanya, seraya menambahkan bahwa banyak rincian yang telah disensor oleh rezim di Tel Aviv sejauh ini, dikutip dari Mehrnews, Rabu (16/7/2025) .

Dia menekankan bahwa tujuan utama musuh adalah perubahan rezim di Iran dan kembalinya Amerika Serikat ke negara itu, tetapi mereka gagal mencapai tujuan mereka.

Kazemi Qomi menekankan Angkatan bersenjata Iran, di bawah komando Pemimpin Besar Revolusi Islam, telah memberikan pukulan telak kepada Israel, menggagalkan agenda musuh yang lebih luas di wilayah tersebut.

Sementara rezim Zionis mengobarkan perang agresi terhadap Iran pada 13 Juni lalu dan menghantam kawasan militer, nuklir, dan pemukiman Iran selama 12 hari, Amerika Serikat turun tangan dan melakukan serangan militer terhadap tiga situs nuklir di Natanz, Fordow, dan Isfahan pada 22 Juni.

Pasukan militer Iran melakukan serangan balasan yang kuat segera setelah agresi tersebut.

Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam melakukan 22 gelombang serangan rudal pembalasan terhadap rezim Zionis sebagai bagian dari Operasi Janji Sejati III yang menyebabkan kerugian besar di kota-kota di seluruh wilayah pendudukan.

Selain itu, sebagai tanggapan atas serangan AS, angkatan bersenjata Iran meluncurkan gelombang rudal ke pangkalan udara al-Udeid di Qatar, pangkalan militer Amerika terbesar di Asia Barat.

Gencatan senjata yang mulai berlaku pada 24 Juni 2025 telah menghentikan pertempuran.

photo
Tentara Israel dan tim penyelamat mencari korban di tengah reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur akibat serangan rudal Iran di Beersheba, Israel, Selasa (24/6/2025). Gelombang serangan rudal Iran menghantam kota Beersheba, Israel. Sejumlah bangunan hancur dan empat warga dikabarkan tewas dalam serangan itu. - (AP Photo/Leo Correa)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement