Senin 29 Aug 2016 17:16 WIB

Dawud Wharnsby: Alquran Sumber Inspirasi Bermusik

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
Dawud Wharnsby
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Cat Stevens alias Yusuf Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pada 1991, Wharnsby mulai terjun sendiri ke berbagai kegiatan sosial. Mulai dari pemain boneka, guru untuk anak-anak, hingga memban tu orang yang mengalami keterbatasan fisik.

Kegiatan ini memberi kesempatan bagi sosok yang tertarik di bidang seni, seperti fotografi, teater, musik, dan menulis ini berpetualang ke berbagai negara. Mulai dari Kanada, Amerika Serikat, hingga Inggris.

Melalui musik, Wharnsby mulai menunjukkan minatnya terhadap filsafat dan ajaran spiritual dari wilayah Timur. Aku sedang mencari bentuk nyata dari filosofi spiritual, katanya.

Pada usia 20 tahun, Wharnsby diperkenalkan dengan musik Cat Stevens, musikus asal Inggris yang memeluk Islam pada puncak karier musiknya. Kisah dan musik religi Cat Stevens mulai menginspirasi Wharnsby remaja.

Suatu waktu, pria yang sejak kecil tidak me nyukai sekolah ini melangkah ke masjid. Ia mencoba mencari informasi tentang Islam. Ia mem baca beberapa literatur selama jam makan siang.

Ia mulai merasa nyaman dengan apa yang dibaca. Namun, satu hal yang ia pikirkan apakah Islam dapat mengakomodasi unsur-unsur budaya yang ada di seluruh dunia. Apalagi, ia begitu hobi dengan musik.

David akhirnya mulai berinteraksi dengan Alquran dan kemudian memutuskan memeluk Islam. Pada 1993, ia mengucapkan dua kalimat syahadat dan menggunakan nama Islam Dawud Wharnsby Ali.

Agama di mata Wharnsby merupakan sesuatu yang harus diterapkan dalam kehidupan. Baginya, Islam tidak hanya agama. Namun, sesuatu yang begitu melekat di dalam dirinya. Ia ingin menerjemahkan bahasa Islam melalui perilaku dan cara berekspresi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement