Senin 15 Aug 2016 16:39 WIB

Pesan Solidaritas dari Rio untuk Cannes

Doaa Elghobashy (19 tahun)
Foto:
Burkini atau baju renang Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Larangan itu pun memicu kontroversi. Para pengritik menyatakan aturan tersebut justru berisiko memperdalam ketegangan antara pemerintah dan penganut Islam di Prancis.

Lembaga nirlaba seperti Gerakan Kolektif Melawan Islamophobia di Prancis (CCIF) pun langsung mengeluarkan pernyataan resmi setelah aturan tersebut berlaku. Pada Jumat (12/8), CCIF menyatakan terkejut argumentasi Lisnard menerbitkan peraturan itu.

Mereka pun berencana mengajukan komplain resmi melawan peraturan itu. "Kami harus mengingatkan wali kota bahwa sekitar 30 korban serangan di Nice adalah Muslim. Teroris menargetkan kita semua tanpa pandang bulu," ujar pernyataan resmi CCIF.

Serangan teoris terjadi ketika perayaan Bastille Day di dekat Nice, Prancis, medio Juli lalu. Akibatnya, 85 orang meninggal dan 307 orang terluka. Satu pekan kemudian, seorang pastor dibunuh oleh dua orang dengan senajta tajam di St.-Étienne-du-Rouvray, Normandy.

Namun, CCIF mengingatkan umat Islam dan Katolik Roma di St.-Étienne-du-Rouvray telah menunjukkan persatuan setelah adanya serangan di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement