REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mencanangkan gerakan nasional wakaf 10 juta Alquran. Dalam gerakan nasional ini, akan dikumpulkan Alquran hasil wakaf dari seluruh kader PPP serta masyarakat untuk disalurkan pada seluruh masjid dan masyarakat yang belum memiliki Alquran.
Ketua Umum PPP, Muhammad Romahurmuziy mengatakan, wakaf ini dipelopori kader PPP. Namun, gerakan ini akan dilakukan juga untuk mengumpulkan Alquran dari wakaf masyarakat.
“Sebagai gerakan nasional ini bukan hanya untuk PPP, tapi juga masyarakat mengingat masih kurangnya Alquran di masjid-masjid dan di kampung-kampung,” tutur Romi usai pencanangan Gerakan Nasional Wakaf 10 Juta Alquran di kompleks DPR RI, Kamis (23/6).
Menurut Romi, Gerakan Nasional Wakaf 10 juta Alquran ini menjadi upaya PPP menjadikan kehidupan agama menjadi bagian kehidupan politik nasional. Selain itu, gerakan ini diharapkan mampu menjaga akhlak dan moralitas bangsa Indonesia serta menghadirkan politik berbasis dakwah.
PPP mengakui ada keterbatasan anggaran dari pemerintah mencetak Alquran untuk masyarakat. Dalam satu tahun pemerintah hanya mampu mencetak 300 ribu Alquran untuk masyakarat.
Gerakan Nasional Wakaf 10 juta Alquran ini akan dimulai dari seluruh kader PPP yang menjadi anggota DPR dan DPRD. Selanjutnya, gerakan ini akan dihimbaukan pada bakal calon kepala daerah yang akan maju di pemilihan kepala daerah serentak.
“Kita menghimbau seluruh anggota DPR dan DPRD sekurang-kurangnya 5000 eksemplar, lalu nanti bakal calon 5000 eksemplar,” ujar Romi.
Anggota Komisi III DPR RI tersebut, menambahkan, jika gerakan ini diikuti seluruh anggota DPR dan DPRD maka penyebarannya akan diberikan di daerah pemilihannya masing-masing.
Romi optimistis Gerakan Nasional Wakaf 10 juta Alquran akan tercapai hanya dalam waktu lima tahun ke depan. “Kurun waktu kurang dari lima tahun dapat mencapai targetnya,” imbuh dia.