REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pengaturan ekstensif akan terus dilakukan Kepolisian Madinah, Arab Saudi. Hal itu dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pengunjung, terutama jemaah umrah yang menyinggahi Tanah Suci.
Kepala Polisi Madinah, Abdul Hadi bin Shahrani, menugaskan jajarannya untuk senantiasa melakukan patroli di tempat-tempat penting yang akan dikunjungi jamaah. Ia berpendapat, langkah itu dilakukan demi memastikan pengaturan keamanan dapat berjalan sesuai sistem.
"Patroli mencakup Bait Masjid Nabawi, Masjid Quba, titik Miqat dan tempat lain seperti lokasi Perang Uhud dan pusat perbelanjaan," kata Hadi, seperti dilansir Arab News, Selasa (31/5).
Ia menerangkan, rencana itu akan dibarengi perampingan pergerakan pejalan kaki, yang memang menjadi tugas para petugas. Rencana lalu lintas khusus juga telah disusun, untuk mengatur peningkatan volume lalu lintas yang masuk dan ke luar Madinah.
Sementara, Wakil Presiden Presidensi Umum Masjid Nabai di Madinah, Syeikh Abdul Aziz Al Falih, menuturkan kalau pihaknya telah menerjunkan 5.000 pekerja. Mereka, lanjut Al Falih, akan ditugaskan untuk melayani para tamu Allah yang akan mengunjungi Madinah selama Ramadhan.
"16.000 karpet telah didistribusikan untuk digunakan di dalam masjid, 300 ton air Zamzam sedang dipasok dari Makkah dan 385 PDAM telah dipasang," ujar Al Falih.