Selasa 29 Mar 2016 09:06 WIB

Redam Isu Ekstrimisme, Museum Inggris Gelar Pameran Seni Islam

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Achmad Syalaby
komunitas muslim inggris membagikan makanan gratis saat natal
Foto: The Independent
komunitas muslim inggris membagikan makanan gratis saat natal

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah pameran seni di museum Aylesbury, kota Buckinghamshire, Inggris, dibuka Ahad (27/3) lalu. Pertunjukan ini memamerkan sisi artistik dan budaya Islam.

Pihak penyelenggara menyatakan bahwa pameran ini merupakan pameran seni Islam terbesar yang pernah dihadirkan di depan publik.Karya-karya yang ditampilkan dalam pameran yaitu permadani, lukisan, furnitur, perhiasan dan kaligrafi dari seluruh Asia serta mempertontonkan Alquran terbesar yang dimiliki kota.

Pameran ini rencananya akan digelar hingga 24 September mendatang. Setidaknya, lebih dari 100 acara telah dipersiapkan disepanjang pertunjukkan. Pameran ini diselenggarakan dengan menggandeng masjid-masjid, perpustakaan dan rumah seni.

Pameran ini merupakan kesempatan bagi para pengunjung untuk mengenal Islam lebih dekat melalui karya seni seperti puisi, keramik, literatur Islam, musik, dan kaligrafi. Karya-karua tersebut dipinjam dari koleksi Museum British, Museum Kota Birmingham dan Galeri Seni, Museum Horniman di London dan juga dari para kolektor Inggris.

Richard de Peyer, Direktur Museum Kota Buckinghamshire, mengatakan pameran ini bukan hanya ditujukan untuk para Muslim karena populasi Muslim disana hanya ada sekitar 8 sampai 10 persen saja dari total keseluruhan penduduk. Sebaliknya, ini terbuka untuk umum agar semua orang bisa melihat sisi lain dari Islam.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement