Selasa 29 Mar 2016 06:43 WIB

Jual Beli yang Rugi

Seorang yang malas dengan amalan-amalan akhirat merupakan indikasi bahwa keyakinannya pada akhirat itu lemah.
Foto:

Pada ayat selanjutnya dinyatakan, “Wa laqad aatainaa muusal kitaaba wa qaffainaa mim ba’dihii bir rusuli wa aatainaa ‘iisabna maryamal bayyinaati wa ayyadnaahu bi ruuhil qudusi a fa kullamaa jaa-akum rasuulum bi maa laa tahwaa anfusukumus takbartum fa fariiqan kadzdzabtum wa fariiqan taqtuluun”

(Dan sungguh Kami telah mendatangkan Alkitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami susulkan sesudahnya dengan rasul-rasul dan Kami berikan bukti-bukti kebenaran (Mukjizat) kepada Isa putera Maryam, dan Kami memperkuatnya dengan Ruhulqudus. Apakah tiap-tiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu, lalu kamu menyombongkan diri, maka beberapa orang kamu dustakan dan beberapa orang kamu bunuh?”(QS. Al Baqarah, 2:87).

Pada ayat ini dijelaskan bahwa selain Nabi Musa As, Allah SWT juga menurunkan rasul-rasul kepada Bani Israil, di antaranya Daud, Sulaeman Zakari, Yahya dan lain-lain termasuk juga Isa As. Orang-orang Bani Israil ini selalu bangga sebagai bangsa yang paling banyak kepada mereka diutus rasul, padahal kenapa Allah SWT banyak mengutus para rasul kepada Bani Israil karena mereka bangsa yang selalu bersikap kufur, sehingga perlu banyak rasul yang diutus kepada mereka.

Itu pun ternyata tidak berhasil karena sangat bandelnya Bani Israil malah di antara sebagian rasul itu mereka bunuh seperti dijelaskan dalam ayat ini. Baik rasul maupun nabi semuanya diutus Allah SWT (QS. Al Hajj, 22:52) dan kerasulan dan kenabian itu telah berakhir setelah diutusnya Rasulullah Saw. Keberadaan para rasul tidak semuanya disebutkan dan dijelaskan dalam Al Qur’an (QS. An Nisaa, 4:164).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement