Selasa 29 Mar 2016 06:43 WIB

Jual Beli yang Rugi

Seorang yang malas dengan amalan-amalan akhirat merupakan indikasi bahwa keyakinannya pada akhirat itu lemah.
Foto:

Di awal ayat 86 surah Al Baqarah ini dinyatakan, “Ulaa-ikal ladziinasy tarawul hayaatad dun-yaa bil aakhirati (Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat). Walaupun hal ini dirahkan kepada Bani Israil jelas dialamatkan juga bagi umat yang hidup sekarang ini, baik yang kufur maupun mu’min yang banyak maksiat atau malas beribadah.

Maka ancaman bagi orang-orang kafir Bani Israil atau siapa pun yang kufur kepada Allah dengan mengorbankan kepentingan akhirat untuk kepentingan dunia, ancamannya, “fa laa yukhaffafu ‘anhumul ‘adzaabu” (Maka tidak akan diringankan azab mereka).

Dengan ancaman ini dimaksudkan mereka tidak akan diringankan jenis hukumannya, atau dikurangi dari kekal menjadi tidak kekal, atau diringankan dari biasanya terus menerus setiap hari disiksa lalu hanya sesekali sehari dengan berganti-ganti, malah mereka diancam dengan azab yang teramat pedih dengan tidak ada masa istirahat sedetik pun. Hal ini semakin membuktikan bahwa orang kafir terancam abadi di neraka jahannam dan tidak akan pernah diringankan azab mereka.

Di penghujung ayat dinyatakan, “wa laa hum yunsharuun” (Dan mereka tidak akan pernah ditolong). Makna “ditolong” di sini bisa dalam arti menolong dirinya sendiri atau ditolong orang lain. Mereka tidak bisa menolong dirinya dengan bertaubat, karena pintu taubat sudah ditutup pada saat seseorang dalam kondisi sakaratul maut. Di akhirat sudah tidak ada yang dapat menolong kita, bahkan Nabi sekalipun tidak dapat memberi manfaat atau mudharat kepada oranglain, kecuali dengan izin dan kehendak Allah (QS. Al A’raaf, 7:178). Pernyataan senada juga diungkapan Nabi Nuh As., “Wahai kaumku. Siapakah yang bisa menolongku selain Allah”(QS. Huud, 11:30).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement