Kamis 17 Mar 2016 18:10 WIB

Kampus di Jerman Ragukan Mahasiswa Muslim Butuh Fasilitas Ibadah

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Muslim Jerman
Muslim Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Tiga universitas di Jerman menutup ruang ibadah khusus Muslim. Dilansir dari The Independent, Selasa (15/3), penutupan mushala tersebut mengarah pada indikasi diskriminasi.

Ketiga universitas yang menutup ruang ibadah untuk mahasiswa Muslim adalah Universitas Teknik Berlin, Universitas Teknik Dortmund, serta Universitas Essen Duisburg. Senin (14/3) lalu, Universitas Teknik Berlin menutup kedua ruang ibadah untuk mahasiswa Muslim, laki-laki dan perempuan, yang memang dipisahkan.

Situasi ini menjadi 'tren' di kalangan universitas. Adanya penutupan ruang ibadah diduga bagian dari meningkatnya gelombang anti-Islam di Jerman.

Universitas-universitas Jerman sendiri, cukup sulit mengetahui seberapa banyak mahasiswa beragama Islam. Penyebabnya ialah peraturan yang melarang pihak universitas untuk menanyakan agama yang dianut masing-masing mahasiswa.

Sementara pihak universitas, Christian Thomsen sempat memberikan pernyataan cukup kontroversial. Mereka meragukan apakah warga universitas menginginkan fasilitas religius di kampus. Menurutnya pendidikan tinggi dan agama harus dipisahkan. Thomsen juga menambahkan penutupan ruang ibadah tersebut seharusnya tak menganggu Muslim beribadah sebab di Berlin saat ini telah banyak fasilitas-fasilitas ibadah yang mampu mengakomodasi mereka.

Universitas Essen Duisburg di sisi lain tetap mengambil langkah menutup ruang ibadah Muslim yang telah digunakan lebih dari 20 tahun. Alasan yang diungkapkan staf universitas, penutupan tersebut didasari oleh kurangnya ruangan kelas yang bisa digunakan.

Mereka berkilah di universitas mereka ada mahasiswa lebih dari 130 negara dan universitas tak mungkin bisa mengakomodasi tiap agama dan budaya dengan satu ruangan. "Ruangan tersebut disiapkan ketika tidak ada tempat ibadah bagi Muslim. Ini telah berubah dalam dua dekade terakhir," jelas juru bicara Universitas Essen Duisburg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement