Senin 07 Mar 2016 16:46 WIB

Belajar dari Thawus, Ulama yang tak Mempan Disogok

Rep: C62/ Red: Achmad Syalaby
Harut dan Marut menurut pendapat ulama adalah dua malaikat (Ilustrasi)
Foto:

Muhammad bin Yusuf tersinggung menyaksikan hal tersebut. Wajah dan matanya berangsur memerah, namun dia tidak berkata apa-apa. Sementara itu Thawus dan Wahab sudah berada di luar majelis. Wahab berkata kepada Thawus.“Demi Allah, sebenarnya kita tidak perlu membuat dia marah kepada kita. Apa salahnya bila Anda menerima pakaian tadi kemudian Anda jual dan hasilnya disedekahkan kepada fakir miskin?”

Thawus berkata, “Apa yang Anda katakan memang benar jika aku tidak mengkhawatirkan para ulama setelah kita berkata, “Kami akan mengambil seperti Thawus bin Kaisan,” (Yakni menerima pemberian penguasa) akan tetapi mereka tidak melakukan seperti yang Anda ucapkan.” (yakni menjual dan menyedekahkannya kepada fakir miskin).

Upaya Muhammad bin Yusuf menjatuhkan kehormatan Thawus dengan menyogoknya mealui barang-barang mewah  tetap dilanjutkan. Meski usaha pertamanya gagal, Muhammad bin Yusuf yang sedang berada pada kekuasaan itu tidak patah arang. Kali ini seakan Muhammad bin Yusuf ingin pemberiannya dengan barang yang 1000 kali lipat lebih mahal dari pada pemberiannya ketika itu.  Yang diibaratkan pemberiaan kali ini sebagai pembalasan karena Thawus bin Kaisan telah menolak pemberian pertamanya

Setelah beberapa hari setelah itu. Muhammad bin Yusuf menyiapkan perbendaharaan hartanya lalu mengutus seorang kepercayaannya membawa satu pundi-pundi berisi 700 dinar emas, lalu dia berkata.“Berikan bingkisan ini kepada Thawus,” 

Karena pemberiaan pertamanya telah gagal Muhammad bin Yusuf meminta agar pemberiannya tidak sampai balik lagi. “ Harus diusahakan supaya dia menerimanya.” pintanya. Si penguasa pun tak segan akan memberikan hadiah kepada pengawalnya jika berhasil membujuk Thawus untuk menerima pemberian sang penguasa. “Bila engkau berhasil, aku sediakan untukmu hadiah yang berharga.” Kata Muhammad bin Yusuf lagi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement