Senin 22 Feb 2016 06:06 WIB

Mencegah Bencana Kemanusiaan

KH Didin Hafidhuddin
Foto:
Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bandung Raya menggelar aksi menolak LGBT, di Balai Kota Bandung, Jumat (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyebaran LGBT secara sistematis tidak lepas dari konspirasi asing untuk mengaburkan kepribadian suatu bangsa dan menariknya ke dalam pusaran budaya global yang dibangun di atas pandangan hidup sekuler.

Saat ini, fenomena LGBT kian meresahkan masyarakat. Beberapa kasus pembunuhan terjadi terkait dengan perilaku LGBT. Bangsa Indonesia sedang mengalami perubahan nilai-nilai sosial yang luar biasa dalam dekade terakhir.

Kehadiran internet memberi dampak pada wilayah privasi. Bayangkan, jika pada masa lalu ada orang yang mengalami kelainan orientasi seksual, dia akan malu menyatakan diri di muka umum, sekarang menuntut untuk diakui dan bahkan mengampanyekannya.

Fenomena LGBT apabila ditoleransi dikhawatirkan bisa menggeser norma-norma kehidupan, suatu perilaku yang keji akan dianggap lumrah karena terus menjamur di masyarakat.

Pandangan kaum Liberal yang mengatakan LGBT bukan ancaman adalah suatu kekacauan berpikir. Harian umum Republika edisi 24 Januari 2016 mengangkat isu LGBT menjadi judul berita di halaman utama, yaitu LGBT Ancaman Serius, seluruh elemen masyarakat diingatkan agar bergandeng tangan untuk mencegah berkembangnya gaya hidup LGBT di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement