REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil akan mengusulkan penambahan materi Bimbingan Manasik Haji dalam penyelenggaraan haji 2016.
Usulan tersebut sebagai respons hasil penelitian Puslitbang Kehidupan Keagamaan Kemenag tentang Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji di Kantor Urusan Agama.
"Kita akan usulkan dalam pembahasan bersama DPR. Berdasarkan penelitian porsi empat kali masih kurang," ujar Djamil, Selasa (29/12).
Djamil mengatakan, penambahan jumlah pertemuan dapat menambah volume materi guna disampaikan ke calon jamaah.
Djamil mengaku, penelitian Puslitbang Kehidupan Keagamaan dilakukan setelah proses ibadah haji 2015. Oleh karena itu, hasil penelitian tersebut tidak meneliti pada konsep efektivitas.
Djamil turut menyoroti soal sertifikasi pembimbing manasik. Ia mendukung rekomendasi peningkatan sertifikasi pembimbing karena dinilai perlu untuk mewujudkan bimbingan manasik haji yang seragam.
Standar sertifikasi, kata Djamil, dirancang dengan melibatkan banyak pakar.
"Pembimbing haji diharapkan mengajarkan praktik manasik yg sudah melalui proses penggodokan dan seragam," kata Djamil.