Senin 14 Dec 2015 08:46 WIB

Kisah Pejuang Shubuh Masjid Al-Maghfiroh, dari 1 Jamaah Jadi 1 Shaf (Bagian 2)

Para Pejuang Shubuh Al-Maghfiroh bersama Ustadz Saefulloh dari Majelis Azzikra.
Foto: Dok Al-Maghfiroh
Para Pejuang Shubuh Al-Maghfiroh bersama Ustadz Saefulloh dari Majelis Azzikra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Fardan Parjaman menambahkan, lama kelamaan gerakan itu membuahkan hasil. “Dari semula yang adzan, iqamat dan shalat Shubuh hanya satu orang atau orang yang sama,  perlahan mulai meningkat berdua, bertiga, berempat, berlima, dan alhamdulillah akhirnya satu shaf,” tutur Fardan.

Tak hanya itu, kata Fardan, kegiatan seusai Shubuh berjamaah yang awalnya hanya diisi degan obrolan kemudian ditingkatkan menjadi majelis ilmu.

“Seusai shalat Shubuh berjamah, para jamaah tadarus Al-Qur’an. Alhamdulillah secara regular kami mendatangkan Ustadz  Safrudin dari Pesantren Nurul Ilmu Cibinong dan  Ustadz  Saefulloh dari Majelis Dzikir Az-Zikra Sentul untuk mengisi tausiyah,” papar Fardan.

Ia menyebutkan jadwalnya sebagai berikut, hari Selasa diisi dengan  tadabur Qur’an bersama Ustadz  Safrudin;  hari Jumat diisi dengan memperlancar tadarus dan  tafsir Qur’an bersama Ustadz  Safrudin;  dan  Sabtu diisi kajian fiqih dan tematik bersama Ustadz  Saefulloh.

“Semua kegiatan dimulai dengan  Shalat Shubuh berjamaah di masjid dan  diakhiri shalat syuruq,” ujar Fardan.

Fardan mengemukakan, di luar hari-hari tersebut para jamaah Shubuh tersebut juga ada kegiatan setelah shalat berjamaah. “Alhamdulillah di luar hari-hari  tersebut tetap diadakan shalat Shubuh berjamaah di masjid,  dilanjutkan tadarus bersama (saat ini sudah sampai Surah Al-Kahf), dan  ditutup dengan shalat syuruq bersama di masjid,” ungkap Fardan.

Fardan menambahkan, di mantan Ketua MPR Amin Rais memiliki rumah di Taman Gandaria. “Pak Amin Rais juga rutin mengisi halaqah di Masjid Al-Maghfiroh bila beliau sedang berada di Jakarta,” kata Fardan Parjaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement