REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masjid Al-Maghfiroh di Perumahan Taman Gandaria, Jakarta Selatan, terbilang masjid yang makmur. Hal itu antara lain bisa disaksikan dari jumlah jamaah Shubuhnya yang relatif banyak. Hal itu bukanlah sesuatu yang tiba-tiba.
Menurut Fardan Parjaman, hal itu berawal dari keprihatinan sebagian warga Perumahan Taman Gandaria melihat Masjid Al-Maghfiroh sangat sepi kecuali shalat Jumat.
“Maka dimulailah gerakan shalat Shubuh berjamaah di masjid, yang dipelopori Pejuang Shubuh Al-Maghfiroh,” kata Fardan Parjaman yang merupakan bendahara Pejuang Shubuh Al-Maghfiroh kepada Republika, Senin (14/12).
Fardan menyebutkan, visi Pejuang Shubuh Al-Maghfiroh adalah membangkitkan kesadaran shalat berjamaah di masjid khususnya shalat Shubuh berjamaah di masjid bagi lelaki Muslim sebelum beraktivitas.
Misinya adalah memakmurkan Masjid Al-Maghfiroh sebagai tempat ibadah, kegiatan dakwah, kegiatan sosial, dan bermusyawarah mufakat. “Adapun tujuannya adalah meningkatkan kesadaran iman dan takwa. Kesadaran shalat fardhu tepat waktu dan berjamaah di masjid,” papar Fardan.
Para Pejuang Subuh Al-Maghfiroh rentang usianya 40-76 tahun. Mereka antara lain, Prof Soepardi (dokter anak dan masih aktif sebagai dosen pembimbing mahasiwa kedokteran UI), Gunawan Hadiputro (pensiunan Irjenbang), dan Conny Gunawan (mualaf, istri dari Gunawan Hadiputro).
Selain itu, Soelasno Lasmono (pengusaha pertambangan), Hariadi (wiraswasta mandiri kuliner dan aktif di asosiasi kehutanan), dan Fardan Parjaman (profesional di bidang telekomunikasi dan berwiraswasta).