Ahad 13 Dec 2015 17:40 WIB

Lima Rekomendasi ICMI untuk Indonesia

Rep: M Nursyamsi/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) 2015 terpilih, Jimly Asshiddiqie, menyampaikan sambutannya saat penutupan Muktamar VI dan Milad ke-25 ICMI di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Ahad (13/12).
Foto:
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jimmly mengatakan, iman dan takwa (imtak) merupakan landasan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian penguatan iman dan takwa merupakan hal yang pertama perlu dilakukan bagi Indonesia sehingga mewujud dalam kesalehan pribadi dan sosial.

"Seluruh bangsa Indonesia perlu didorong memiliki kesalehan pribadi dan sosial terutama para pemimpin bangsa, aparat negara, dan pemimpin masyarakat," ucapnya.

Demi meningkatkan hal ini. ICMI juga terus mendorong gerakan shalat berjamaah dan memakmurkan masjid, transformasi kurikulum pendidikan agama agar mengarah pada pendekatan rahmatan lil alamin.

Pencegahan pronografi, narkoba, hingga perilaku menyimpang seperti lesbian, gay, bisexual, dan transeksual (LGBT) serta penguatan karakater jujur, berintegritas, bersahaja, dan miliki solidaritas sosial yang kuat merupakan bagian dari penguatan iman takwa yang mewujud pada kesalehan pribadi dan sosial.

"Itulah yang menjadi esensi dasar gerakan revolusi mental yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement