Ahad 07 Apr 2024 12:15 WIB

ICMI Orwil Jerman Siap Jadi Agen Dakwah Islam Rahmatan Lil'alamin di Eropa

Inspirasi kemajuan bangsa Indonesia dengan bercermin dari Eropa khususnya Jerman.

Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Jerman mengatakan siap untuk menjadi agen pendakwah Islam Rahmatan Lil
Foto: ICMI
Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Jerman mengatakan siap untuk menjadi agen pendakwah Islam Rahmatan Lil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Jerman mengatakan siap untuk menjadi agen pendakwah Islam Rahmatan Lil'Alamin khususnya di kawasan Eropa khususnya di Negara Jerman, sehingga identitas Islam tak selalu identik dengan Timur Tengah.

"Selama ini di Jerman khususnya, Islam itu selalu identik dengan Timur Tengah. Padahal Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar kedua di dunia, yang juga harus mereka ketahui juga," ujar Ketua Orwil Jerman, Prof Dr Ing Hendro Wicaksono dalam siaran tertulis kepada media pada Ahad (7/4/2024) di Jerman.

Baca Juga

Hendro mengatakan cita-citanya itu sesuai dengan salah satu butir visi misi ICMI Pusat, yakni penguatan ekosistem SDM unggul dan Orwil Jerman ingin mereka menjadi sumber inspirasi menuju kemajuan bangsa Indonesia dengan bercermin dari Eropa khususnya Jerman. "Kami ingin menguatkan SDM dan Sinergi antar ekosistem dan organisasi untuk mencapai sumber daya manusia yang berwawasan dunia melalui Back Channel Diplomacy, atau merefleksikan diri dan mengkontekstualisasi pengalaman yang kami dapatkan di Eropa ini sesuai dengan tantangan dan kebutuhan di Indonesia dan kemudian memunculakn identitas muslim Indonesia yang terpelajar," ujar Hendro. 

Dirinya juga mengungkapkan, bahwa saat ini sudah bisa dirasakan dari hasil jasa para cendikiawan muslim di Jerman kita bisa lihat bahwa prinsip ahlusunah Wal Jamaah (Aswaja) ini telah diterapkan oleh masyarakat muslim seluruh dunia secara luas, terutama perwakilannya yang ada di Jerman.

"Jadi diterapkannya prinsip Aswaja sudah tidak memandang latar belakang bangsa atau negara. Karena itu, relevansi dan kebutuhan akan pemahaman dan amalan ilmu ahlusunah Wal Jamaah di era kontemporer sangat dibutuhkan  sehingga memotivasi generasi saat ini untuk meneladani semangat dan dedikasi ulama ahlusunah dalam menyebarkan ilmu agama dan memperkuat identitas ee keagamaan umat Islam," jelas Hendro.

Salah satu upaya yang sudah dilakukan adalah memulai kajian khusus mengenai hal tersebut melalui Webinar bertajuk "Meneladani Cendikiawan Muslim Dari Zaman Salaf", yang digelar beberapa hari lalu. "Webinar itu adalah hasil sinergi dan kerjasama antara ICMI Orwil Jerman bersama Keluarga Muslim Indonesia Bremen (KMIB), Pengurus Cabang Istimewa Nahdatul Ulama (NU) Jerman dan Pengurus Cabang Istimewa Muhammadiyah Jerman Raya. ICMI Orwil Jerman sendiri berdiri pada tanggal 15 Januari tahun 2024 berdasarkan SK dari ICMI Pusat untuk masa bakti 5 tahun sampai tahun 2029," kata Hendro.

ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement