Kamis 03 Dec 2015 18:36 WIB

Hidayat Sempat Bersama Kiai Slamet di Bandung

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Hidayat Nur Wahid
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid kaget mendengar kabar meninggalnya Slamet Effendy Yusuf pada Kamis (3/12). Sebab pada Rabu malam ia bersama Almarhum dalam satu acara MPR di Bandung.

"Saya pulang sampai Jakarta paginya saya kaget, pak Slamet mengembuskan nafas usai acara tadi malam," katanya ketika berkunjung ke rumah duka, Kamis siang.

Setibanya di rumah duka, Hidayat tak sempat menshalatkan jenazah Almarhum, karena telah diberangkatkan ke Purwokerto untuk dimakamkan.

(Baca: Putra Kiai yang Sederhana)

Diakui dia, kondisi Almarhum pada Rabu malam memang sudah terlihat lelah. "Saya memang melihat beliau merasa kecapaian dan butuh istirahat setelah acara selesai," katanya.

Ia mendapat kabar bahwa almarhum memang sudah mencita-citakan wafat di tengah para sahabatnya dan dalam keadaan bertugas. "Dan ternyata dikabulkan Allah," ujarnya.

Ia pun paham memang Almarhum memang memiliki riwayat sakit jantung yang cukup parah. Namun ia menangkap Almarhum bukanlah sosok yang selalu mengeluhkan sakitnya.

(Baca juga: Kiai Slamet Abadikan Hidupnya untuk Dakwah)

Acara yang dihadiri Almarhum Slamet Effendy dan Hidayat pada Rabu malam adalah dengar pendapat lembaga pengkajian MPR dengan walikota Bandung, dan Gubernur Jabar. Sosok Almarhum menurut Hidayat dalam kontek keislaman sangat mewakili Islam moderat dan keindonesiaan.

Ia menceritakan Almarhum pernah berdemo bersama PKS depan kedutaan AS, menolak represi terhadap Irak dan Afganistan. "Pak Hidayat ini demo saya setelah 20 tahun tidak lagi berdemo," kenang Hidayat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement