Jumat 27 Nov 2015 16:25 WIB

Yuk, Kenali Makna Al-Rahman dan Al-Rahim

Kaligrafi Bismillah
Foto:
Allah SWT telah menurunkan Alquran untuk semua makhluk-Nya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Basmalah dalam surah al-Fatihah beda point stressing-nya dengan basmalah surah al-Baqarah dan surah-surah lainnya. Pengulangan kata al-Rahman-al-Rahim (ayat 1 dan 3) dalam surah al-Fatihah menjadi pelajaran penting bagi kita sebagai hamba-Nya bahwa apa pun kapasitas kita, baik sebagai pejabat maupun pribadi, tetaplah memiliki sifat-sifat utama yang pengasih dan penyayang.

   

Dipilihnya nama al-Rahman-al-Rahim sebagai nama permanen di dalam basmalah menjadi isyarat buat kita bahwa baik sebagai Ahadiyah/the One maupun Wahidiyah/the Oneness. Dia lebih menonjolkan diri-Nya dengan sifat-sifat kelembutan dan kepenyayangan (nurturing) ketimbang sifat-sifat kejantanan dan kekerasan (masculine/jalaliyyah).

Dengan kata lain, Allah SWT lebih menonjol sebagai "Tuhan Keibuan" (the Mather God) ketimbang "Tuhan Kebapakan" (the Father God).

Hal ini juga dibuktikan dengan dominannya sifat-sifat kelembutan dan kepengasihan (nurturing/jamaliyyah) ketimbang sifat-sifat keagungan dan kekerasan (struggeling/jalaliyyah) di dalam memperkenalkan diri-Nya pada al-Asma' al-Husna. Sekitar 80 persen nama-nama Allah masuk kategori jamaliyyah/nurturing dan hanya sekitar 20 persen masuk kategori jalaliyyah/struggeling.

Lebih dari itu, nama-nama maliyah-Nya paling sering terulang di dalam Alquran. Contohnya nama al-Rahman terulang 57 kali dan al-Rahim terulang 114 kali. Bandingkan dengan nama-Nya yang lain, seperti al-Muntaqim (Yang Maha Pendendam) dan al-Mutakabbir (Yang Maha Angkuh) masing-masing hanya terulang satu kali di dalam Alquran.

Hal ini mengisyaratkan bahwa sesungguhnya Allah SWT lebih menonjol untuk dicintai ketimbang untuk ditakuti. Dia bukan sosok Maha Mengerikan untuk ditakuti dan dipuja, tetapi sebagai sosok Maha Penyayang untuk dicintai.

   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement