Kamis 26 Nov 2015 11:11 WIB

Rabi yang Meninggalkan Sinagog

Moisha Kravitsky
Foto:
Musa

Takdir pun membawa Krivitsky mendapat pengalaman hidup di penjara setelah ia dinyatakan ikut terlibat dalam demonstrasi melawan kebijakan pemerintah. Aparat menjebloskannya ke penjara saat tengah malam tanpa ada persidangan.

Selama tiga bulan ia berinteraksi dengan penghuni penjara lainnya. Atas kehendak Allah SWT, justru Krivitsky makin menemukan kekuatan batinnya di dalam bui yang dikesankan tempat penghukuman terburuk di dunia.

“Saya melihat orang-orang Muslim dan non-Muslim di penjara saling berbaur. Mereka bisa bertoleransi jauh lebih baik di dalam sana,” jelas Krivitsky.

Keluar dari penjara, Krivitsky memutuskan memulai hidup baru. Ia tidak mendatangi sinagognya kembali. Justru, ia diterima dengan tangan terbuka oleh takmir Masjid Central Juma di kawasan pergunungan Kaukasus Utara, tepatnya di Al’Burikent, Makhachkala, Dagestan.

Dibantu sang takmir, Muamat Arif, Krivitsky bersyahadat. Kemudian, dia mengganti namanya menjadi Musa. Ia pun dipercaya menjadi pengurus masjid.

“Saya pikir, hidup ini paradoks. Dulu, saat di sinagog ada masjid di dekatnya. Saya sangat tertarik melongok kegiatan di dalamnya, sepertinya nyaman. Kini, saya benar-benar hidup di dalam masjid,” urai Musa.

Musa yang telah berkeluarga memang membawa anak dan istrinya tinggal di kompleks masjid. Ia telah melengkapi semua jawaban dari berbagai pertanyaan yang berkecamuk di dadanya waktu itu. Hidupnya kini tenang dengan mengabdikan dirinya untuk melayani umat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement