Kamis 26 Nov 2015 11:11 WIB

Rabi yang Meninggalkan Sinagog

Moisha Kravitsky
Foto:
Siluet rabbi

Rasa penasaran Krivitsky kian memuncak. Ia pun membaca hadis-hadis sahih. Di sanalah ia makin mantap menemukan jawaban batinnya karena Nabi Muhammad berulang-ulang menyebut bahwa ada nabi dan rasul sebelum kedatangannya di tengah umat.

“Semuanya cocok. Kita bahkan menemukan nama-nama mereka (nabi dan rasul) dalam Taurat dan Injil, “ kata Krivitsky.

Setelah berbagai keheranan yang dilaluinya, Krivitsky berkontemplasi. Menurutnya, ia selalu bertanya dalam hati, ”Mengapa saya membaca Alquran dan hadis? Mungkinkah ini sebuah jalan pertobatan yang selama ini selalu saya pikirkan dan nantikan?”

Proses pencarian keyakinan Krivitsky diakuinya timbul karena kurangnya komunitas Muslim di Dagestan. Hanya ada segelintir ustaz yang mengajar secara khusus para muridnya. Karakteristik umat Muslim Dagestan, dinilainya, sebatas ritual.

“Padahal, ajaran Islam seperti sebuah lautan dalam. Semakin menyelam di dalamnya, kita akan semakin menemukan sesuatu yang baru,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement