Selasa 24 Nov 2015 16:24 WIB

LPPOM MUI Tunggu Uji Sampel Solaria

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko
 Warga mengisi formulir sertifikasi halal secara on-line di kantor Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Jakarta, Selasa (28/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga mengisi formulir sertifikasi halal secara on-line di kantor Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Jakarta, Selasa (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Lukmanul Hakim menunggu uji banding analisa sampel dari restoran Solaria di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dari uji banding itu akan diketahui apakah temuan unsur halal atau tidak.

"Kami saat ini lakukan uji banding. Sampel sudah diambil dari sana (Balikpapan) dan juga sampel dari pusat," kata Lukman ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (24/11).

Lukman mengakui ada inspeksi mendadak (sidak) aparat Pemerintah Kota Balikpapan bersama MUI setempat. Namun, LPPOM MUI Balikpapan tidak terlibat dalam kegiatan itu. "LPPOM tidak diundang," ujarnya.

Lukman tidak ingin terburu-buru memberikan keputusan dari temuan tersebut. Menurutnya, Solaria berada dalam pantauan pihaknya. Bahan baku Solaria, berasal dari pusat dan sudah bersertifikat halal.

Lukman menjamin pihaknya akan segera melakukan klarifikasi atas kejadi ini. Sementara itu, jika terbukti terjadi pelanggaran pihaknya juga akan mengambil tindakan.

"Harus dilihat kasusnya, apakah memang terjadi penecemaran di sana. Jika terjadi di sana maka perlu dilokalisir. Saat ini, kita masih harus tunggu hasil pemeriksaan," ujarnya.

Dalam sidak itu, tim gabungan memeriksa bumbu campuran dan menemukan bumbu tersebut positif haram. Akan tetapi, Lukman mengaku, pihaknya akan menindaklanjuti temuan tersebut dengan melakukan uji banding.

Ini karena metode yang digunakan LPPOM MUI berbeda dengan metode tim tersebut. "Kita akan tunggu hasil laboratorium. Metode LPPOM MUI lebih sensitif," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement