REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Pimpinan Pusat Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama (Asbihu-NU) menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk membentuk pengelolaan penyelenggara ibadah haji yang transparan.
Upaya tersebut sebagai langkah penataan dan tata kelola Organisasi yang lebih baik lagi. Sekjen PP Asbihu Bukhori mengaku, MLB dilakukan untuk menata kembali organisai agar berjalan lebih baik dan sesuai dengan AD/ART.
"MLB ini adalah bagian untuk Asbihu NU Lebih baik lagi. Sebab, kita juga punya tugas untuk menangkal paham wahabi di proses penyelenggaraan haji," ujar Bukhori di hadapan anggota PP Al-Mannar Azhari, Limo, Depok, Jumat (2/10).
Ketua Umum Asbihu KH Manarul Hidayat mengungkapkan, penataan organisasi suatu keharusan. Pasalnya, selama lima tahun terbilang vakum dan tidak transparan dalam anggaran. Padahal, di antara 2.200 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) se-Indonesia, sebanyak 1.700 KBIH di antaranya berada di bawah naungan NU.
Pengasuh PP Al-Mannar Azhari, Limo, Depok ini mengaku setelah MLB akan melakukan pembenahan secara internal. Diantaranya, penataan kelembagaan, struktur organisasi, rencana pembangunan gedung.
"Secara otomatis, PT yang lama ditutup dan sudah ada PT baru. Kalau saja tiap bulan kota atau kabupaten membawa tiga calon jamaah haji ke Asbihu, maka sudah bisa menjalankan roda organisasi dengan baik.Setelah ini, kita akan laporkan ke Rais Aam PBNU," paparnya.