REPUBLIKA.CO.ID,Jamaah haji hari ini, 9 Dzulhijjah, tengah melaksanakan wukuf yang merupakan puncak ritual rukun Islam keenam ini. Hari wukuf, ternyata memiliki sejumlah keutamaan. Beberapa keutamaan itu, ditekan oleh Rasulullah SAW dalam banyak sabdanya. Berikut ini sejumlah keutamaan Hari Arafah yang dihimpun Republika:
Hari penyempurnaan agama dan penggenapan nikmat
Diriwayatkan dari Umar bin Khatab RA, ia berkata, seorang yahudi berkata padanya,"Wahai Amirul Mu'minin, ada satu ayat dalam Alquran yang sering kalian baca, seandainya ayat tersebut diturunkan kepada Yahudi, nisacaya kita akan menetapkannya sebagai hari raya. Umar bertanya,"Ayat apakah itu?" Si Yahudi membaca ayat ke-3 surah al-Maidah."Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu." Umar menjawab,"Kita tahu hari dan lokasi turunnya ayat tersebut untuk Rasulullah SAW, ketika itu Rasl berdiri di Arafah, tepat pada hari Jumat." (HR Bukhari Muslim)
Hari raya umat
Rasulullah SAW bersabda,"Hari Arafah, Idul Adha, dan tiga hari tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah) adalah hari raya untuk umat Islam, kesemuanya adalah hari untuk makan dan minum." ( Turmudzi, Nasai, Ibnu Majah).
Allah SWT atas Hari Arafah
Salah satu yang menjadi indikator keistimewaan suatu perkara di sisi Allah SWT ialah, saat Sang Khaliq bersumpah atas hal tersebut.Menurut hadis riwayat Abu Hurairah, yang dimaksud dengan hari yang disaksikan pada surah al-Buruj ayat ketiga, adalah Arafah, atau 9 Dzulhijjah.
Menutup dosa dua tahun
Keutamaan puasa pada 9 Dzulhijjah, atau hari Arafah, menghapus dosa kecil yang dilakukan selama dua tahun. Dari Abu Qatadah, Rasul bersabda,"Puasa hari Arafah menghapus dosa tahun lalu dan tahun berikutnya."
Hari perjanjian tauhid dari keturunan Adam
Allah mengambil perjanjian tauhid dari punggung Adam di Arafah, maka Allah mengeluarkan dari tulang rusuk Adam seluruh anak keturunan Adam, kemudian Allah menebarkan mereka di hadapannya bagaikan semut, lalu Allah berfirma kepada mereka: "ukankah Aku ini Rabb kalian?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kalian tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap (perjanjian tauhid) ini." (QS al-A’raf [7]:172-173)
Pembebasan dari api neraka
Dari Aisyah RA, Rasul bersabda," Tidak ada hari dengan intensitas yang lebih besar ketika Allah SWT membebaskan hambanya dari api neraka kecuali, pada hari Arafah." (HR Muslim)