REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Bentuk jilbab sporty diyakini bakal mendongkrak kegemaran kaum muslimah Inggris untuk berolahraga. Lantaran hanya 17% muslimahnya yang berkutatu di bidang olahraga.
"Ini juga tentang mendidik orang tentang manfaat dan menciptakan peluang," kata atlet bela diri Inggris Ruqsana Begum kepada BBC, Jumat (11/9).
Begum berpikir bahwa agama dan budaya bukanlah hambatan agar muslimah gemar berolahraga. Hanya saja, kata Begum, mereka merasa tak nyaman saat berlatih.
Ketua Yayasan Olahraga Wanita Muslim Inggris Rimla Akhtar juga mengakui, bentuk jilbab sangat memengaruhi kemauan muslimah beraktivitas.
"Pakaian olahraga merupakan bagian terpenting dari meningkatkan pengalaman," katanya.
Akhtar menceritakan, mengenakan jilbab olahraga akan membuat nyaman dirinya. Dia juga percaya bahwa ini adalah kesempatan yang cocok untuk mempromosikan citra positif olahraga bagi semua wanita.
Dia sendiri terinspirasi sprinter Bahrain, Ruqaya Al-Ghasara yang membuat sejarah atlet wanita Muslim, setelah memenangkan medali emas 200 meter, pada tahun 2006 di Asean Games.
“Islam melihat jilbab sebagai kode wajib berpakaian, bukan simbol agama yang menampilkan afiliasi seseorang,” ungkapnya.