Kamis 08 Aug 2024 13:52 WIB

Udpate Kerusuhan di Inggris, PCINU Inggris: Sudah Normal

Belum lama ini muncul protes anti imigran dan anti Muslim di Inggris.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Muslim Inggris mengaku dilanda kekhawatiran pascakerusuhan yang digaungkan oleh sayap kanan.
Foto: Tangkapan Layar/VOA
Muslim Inggris mengaku dilanda kekhawatiran pascakerusuhan yang digaungkan oleh sayap kanan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Belum lama ini muncul protes anti imigran dan anti Muslim yang berujung kerusuhan di beberapa kota di Inggris. Namun, Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Inggris, Muhamad Rosyid Jazuli mengatakan, saat ini situasi di Inggris sudah aman dan masyarakat sudah menjalankan aktivitasnya dengan normal. 

"Pada umumnya kondisi sangat aman di UK. Kerusuhan umumnya terjadi di luar London dan terjadi sesaat saja. Untuk saat ini hampir semua daerah sudah normal. Kegiatan anak-anak misalnya summer activities tetap berjalan dan berbagai pasar dan supermarket tetap buka normal," kata Rosyid saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (8/8/2024). 

Baca Juga

Dalam menangani kerusuhan ini, menurut dia, pemerintah Inggris sangat cepat. Selain itu, menurut dia, umat Islam di Inggris juga mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak. 

"Respons dari berbagai otoritas juga cepat dan antisipatif. Support untuk komunitas muslim melimpah," jelas Rosyid. 

Seperti diketahui, tragedi ini terjadi karena awalnya ada misinformasi terkait penusukan tiga anak perempuan. Sayangnya, itu menjadi gelombang unjuk rasa yang tidak perlu. 

"Sementara sumber mula kerusuhan yakni penusukan anak-anak di Southport oleh orang Inggris kulit hitam menjadi tidak relevan atau tidak penting," ucap dia. 

Diwawancara terpisah, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Suaedy meminta kepada pemerintah Inggris untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dapat memunculkan sikap anti imigran dan anti muslim. 

"Saya kira pemerintah Inggris harus segera menangani masalah pengangguran, masalah kesenjangan ekonomi, bukan hanya untuk imigran, tapi juga untuk pribumi yang tertinggal," ujar Suaedy kepada Republika.co.id, Selasa (6/8/2024).

Dia pun mengimbau kepada warga NU di Inggris untuk tetap waspada terhadap tindakan anarkisme di Inggris, serta tetap memandang manusia sebagai makhluk yang setara. 

"Kami ikut simpati kepada teman-teman NU, juga teman-teman muslim yang lain, tetaplah berusaha, hati-hati, tapi juga berusaha, dan tetap memandang manusia lain sebagai manusia setara, tidak berarti harus curiga terhadap mereka yang punya perilaku lain," ucap Suaedy. 

"Jadi, berusahalah untuk mencari titik temu, bukan menutup diri," kata dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement