Jumat 24 Jul 2015 20:27 WIB

'Muhammadiyah Dituntut Hadirkan Model Dakwah Baru'

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Ketua Ikatan Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat mmberikan keterangan pers di Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (22/7).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Ikatan Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat mmberikan keterangan pers di Gedung Pusat Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (22/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai masalah ekonomi umat menjadi tantangan Ketua Umum PP Muhammadiyah terpilih nantinya. Muhammadiyah diharapkan tidak hanya menjadi gerakan keagamaan, tetapi juga gerakan sosial ekonomi yang memberi solusi permasalahan umat.

“Muhammadiyah dituntut menghadirkan model-model dakwah yang baru. Ada banyak PR yang harus dikerjakan,” kata Dahnil Anzar Simanjuntak kepada ROL, Jumat (24/7).  

Dahnil melanjutkan, masalah sosial kemasyarakatan masih menjadi tantangan utama umat Islam. Misalnya, kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan. Lantaran itu, peran Muhammadiyah untuk menjadi kelompok agama yang memberi solusi terhadap masalah sosial tadi menjadi penting.

Ia mengungkapkan, Muhammadiyah diharapkan tidak hanya menjadi gerakan keagamaan, tetapi gerakan sosial ekonomi yang bisa memberikan solusi terhadap permasalahan ekonomi umat. Pasalnya, perekonomian umat masih lemah. Tidak lebih dari 20 persen sumber daya ekonomi Indonesia yang dikendalikan oleh umat.

Menurut dia, era pasar bebas ASEAN yang akan dihadapi tahun depan menjadi tantangan umat Islam secara khusus. Populasi umat Islam terbesar di Indonesia, tapi belum menentukan kekuatan ekonomi bangsa. PR ke depan ialah bagaimana peran ekonomi umat Islam ini menjadi lebih kuat, menentukan perekonomian Indonesia dan dunia.

“Saya pikir ke depan, Ketua Umum Muhammadiyah berhadapan dengan tantangan bagaimana mendorong kekuatan Muhammadiyah menjadi salah satu kekuatan ekonomi jamaah yang  mampu mendorong kebangkitan ekonomi umat Islam Indonesia,” kata Dahnil.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement