Kamis 25 Jun 2015 06:35 WIB

Edukasi Cara Terbaik Hargai Perbedaan

Rep: c93/ Red: Agung Sasongko
imposium persatuan Islam sedunia berlangsung Ahad (21/5/2012) di Ankara, Turki
Foto: deden mauli darajat
imposium persatuan Islam sedunia berlangsung Ahad (21/5/2012) di Ankara, Turki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, perbedaan dalam Islam wajar-wajar saja selama dalam cakupan majal ikhtilaf (wilayah perbedaan). Dengan kata lain, perbedaan tersebut masih berada dalam cakupan yang memang bisa dan diperbolehkan.

 

“Misalkan kebiasaan berpakaian orang Minang dengan kebiasaan berpakaian orang Sunda berbeda, itu masuk dalam ketegori majal ihktilaf. Kecuali kalau misal ada orang Islam yang mengatakan “tuhan dua” nah itu baru bukan termasuk majal ikhtilaf,” kata dia kepada ROL, Selasa (23/6).

 

Pria kelahiran Sumatra Barat itu memaparkan, cara yang tepat agar umat Islam bisa menghargai perbedaan adalah dengan cara edukasi. Sehingga, tidak ada lagi orang yang menyalahartikan perbedaan tersebut.

 

“Kenapa kok ada orang yang ngotot atau marah-marang dengan adanya perbedaan tersebut? Itu tandanya dia belum mengerti dan belum paham, sehingga di sini lah pentingnya edukasi,” ujar dia.

 

Cara lain yang harus ditempuh adalah saling memahami, saling mengerti dan ada toleransi. Tetapi, cara-cara tersebut harus dijalankan dalam kebenaran. Dengan begitu, akan terlahir keserasian, keindahan juga muslim yang kokoh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement