REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama KH. Zaky Mubarak memaknai Ramadhan sebagai momentum untuk memperdalam ilmu agama. Ia menganjurkan setiap Muslim untuk memanfaatkan peluang menuntut ilmu.
“Ramadhan adalah kesempatan untuk memperdalam ilmu agama. Antara lain, ilmu Alquran, hadits, dan fiqh karena itu penting sebagai dasar beragama seseorang,” kata Zaky Mubarak kepada Republika, Rabu(17/6).
Menurut Zaky, ada dua sarana untuk menuntut ilmu saat bulan Ramadhan. Pertama, memperbanyak bacaan tentang ilmu-ilmu agama, baik ilmu hadits, tafsir, sirah, fikih, maupun wawasan keislaman lainnya.
Khatam Alquran, ujarnya, harus kita jadikan target saat Ramadhan, minimal sekali.
Selain itu, akan lebih baik lagi jika kita mempunyai target buku keagamaan untuk kita khatamkan saat bulan Ramadhan.
“Misalnya, Ramadhan ini saya ingin mempelajari hadits. Cari satu kitab hadits lalu baca dari awal sampai akhir. Tidak hanya satu atau dua bab, tetapi benar-benar sampai khatam. Pahami kitab itu sampai benar-benar melekat di kepala,” jelas Zaky.
Kedua, mendatangi majelis-majelis ilmu yang banyak bertebaran saat bulan Ramadhan. Menurut Zaki, umat Islam sebenarnya telah sangat dimudahkan pada bulan Ramadhan. Dia tidak perlu mengumpulkan buku-buku atau referensi untuk mempelajari suatu ilmu agama. Cukup mendatangi majelis ilmu, ustadz atau kiai akan menjelaskan ilmu yang ingin ia ketahui.
Kenyataan itu, kata Zaky, selayaknya mendorong semangat umat Islam untuk memperdalam ilmu agama. Ada pelbagai hadits yang menunjukkan keutamaan orang menuntut ilmu. Allah telah berjanji dalam surah Al Mujadalah ayat 11, “...akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”