Kamis 11 Jun 2015 10:45 WIB

Dokter Ini Menjadi Muslimah Setelah Tersentuh Ketabahan Ibu Sultan Oman

dr Annie Coxon
Foto: thetimes
dr Annie Coxon

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Hidayah menjadi seorang muslimah sebelumnya tak pernah terpikirkan oleh dokter  Annie Coxon. Setelah merawat ibu Sultan Oman, Annie ternyata tergerak untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.

“Itu sekitar 23 tahun lalu saat saya bertugas merawat ibu Sultan Oman. Saya melihat prosesnya ketika menghadapi rasa sakit dengan penuh rasa spiritual. Kemudian, saya juga mengalami sejumlah mimpi yang menunjukkan jalan menuju Islam,” cetus Annie yang kemudian mengubah namanya menjadi Amina pada The Guardian, Kamis (11/6).

Ia mengakui bahwa sebenarnya saat itu sama sekali tidak tertarik mempelajari Islam. Lantaran banyak stigma terhadap ajaran Islam yang dipublikasikan media Barat.

Keluarganya yang merupakan penganut Katolik Anglikan yang taat awalnya terkejut, namun kemudian bisa menerima pilihannya. Tantangan pun kian kencang saat peristiwa pemboman 9/11. Annie juga mengalami pelabelan negatif sebagai penganut agama teror.

Bahkan, saudara ipar perempuannya menolak mentah-mentah membukakan pintu rumahnya saat Annie ingin berkunjung. Sebagian temannya pun menilai pilihan Annie berpindah keyakinan sebagai aksi eksentrik semata.

“Saya mencoba bergabung dengan komunitas Muslim Turki, Pakistan, dan Maroko selama tiga tahun. Namun, karena saya termasuk pionir mualaf berkulit putih, mereka awalnya tak ada yang mengucapkan selamat Idul Fitri pada saya,” jelas Annie.

Menyadari kondisinya yang berbeda, Annie tak ambil pusing. Bahkan saat ia menjalani perawatan kanker, hanya seorang pria Muslim paruh baya yang menjenguknya setiap hari sembari mendoakan kesembuhannya selama sembilan bulan.

“Yang terpenting, saya merasakan kedamaian dan kebijaksanaan dalam batin saya. Tapi, sekarang saya merasa cocok bergabung dengan komunitas Muslim Afrika,” katanya.

Annie mahfum, banyak komunitas Muslim di London terbentuk atas keterikatan latar belakang mereka sebagai imigran. Sikap tersebut terbawa hingga ke dalam lingkungan masjid.

“Ada kalanya, Muslim berkulit putih dianggap aneh. Tapi, itu tak jadi masalah,” terangnya.

Yang menjadi semangatnya adalah komentar dari para pasiennya. Mereka menilai sikap dan perilaku Annie sangatlah berbeda karena terlihat lebih sabar dan santun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement