REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pencapaian rekor mengaji Surat Yasin dengan baris terpanjang di dunia yang dilaksanakan di Palu, jangan hanya menjadi tujuan utama. Menurutnya, banyak hal lain yang dapat dimanfaatkan dari acara tersebut.
"Kita juga harus senantiasa berdoa agar mendapatkan manfaatnya," kata Lukman Hakim usai membaca Al Quran bersama di Palu, Ahad (17/5).
Dia berharap pembacaan Surat Yasin tersebut tidak hanya mendatangkan berkah bagi masyarakat Kota Palu, melainkan seluruh masyarakat Indonesia. Dia juga berterima kasih kepada Pemerintah Kota Palu dan Provinsi Sulawesi Tengah yang turut melancarkan penciptaan rekor dunia tersebut.
Mengaji massal dengan baris sepanjang 4,5 kilometer yang diikuti sekitar 8.500 orang di bibir Teluk Palu itu dinyatakan masuk dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) setelah dilakukan verifikasi oleh petugas. Ribuan orang yang berpakaian serba putih itu berjajar rapi sambil membaca Surat Yasin dan kemudian mendengarkan artinya secara seksama.
Pembacaan Al Quran tersebut adalah rangkaian kegiatan Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (Pionir) VII Perguruan Tinggi Islam Negeri se-Indonesia yang diselenggarakan di Kota Palu. Ribuan warga dari berbagai daerah di Kota Palu berdatangan untuk membaca dan menyaksikan pemecahan rekor dunia tersebut.
Menteri Agama beserta rombongan dijadwalkan membuka PIONIR VII di lapangan Vatulemo pada Senin pagi (18/5). Kegiatan utama lomba dalam Pionir VI yang akan berlangsung 18-23 Mei itu antara lain MTQ, Tahfiz, debat bahasa Arab dan Inggris, hasil-hasil riset terutama bidang kelautan, desain busana muslim dan lagu pop Islami.
Di bidang olahraga, lomba yang akan dilakukan adalah badminton, catur, voli, panjat tebing, futsal, sepak takraw dan silat. Sedangkan acara pendukung adalah pertemuan pimpinan perguruan tinggi islam negeri, pameran dan panggung pentas seni.