REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Michael Wattimena, mengatakan PGI turut prihatin atas kejadian pelecehan Nabi Muhammad SAW dengan penyelenggaraan kompetisi pembuatan karikatur Nabi di Amerika Serikat.
Menurut Michel, hal tersebut telah melukai perasaan umat Islam karena ajaran Islam tidak memperbolehkan adanya visualisasi terhadap wajah Nabi Muhammad SAW.
''Kami melihatnya sangat melukai umat Muslim di dunia, karena sosok Nabi Muhammad SAW tidak boleh digambarkan dengan cara dan bentuk apapun,” kata Michael melalui siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (16/5).
Michael menyebut kejadian tersebut disengaja guna memprovokasi umat Islam. Ia mengimbau rakyat Indonesia agar tidak meniru hal tersebut karena nilai-nilai agama apapun harus dihormati sesuai dengan yang diamanahkan UUD 1945.
PGI pun, kata Michael, akan terus memberikan peran dalam persatuan umat antar beragama khususnya di Indonesia agar bangsa ini tidak terpecah belah. Michael yang bertindak selaku ketua panitia Hari Ulang tahun PGI yang ke 65 ini mengatakan momentum ulang tahun ini akan dimanfaatkan PGI dengan mengkampanyekan perdamaian seluruh bangsa lewat jalan santai lintas agama.
Pria yang juga politikus asal Papua ini berharap PGI dapat menjembatani silaturahim antar umat beragama supaya dapat menangkal propaganda dunia luar yang berupaya memecah belah umat termasuk di Indonesia.
“PGI berharap dapat memperat persaudaraan diantara kita sebagai umat manusia. Apalagi, hadir para tokoh lintas agama di Indonesia dan Menteri Agama,'' ujar Michael.