REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyyah Prof. Baedhowi mengatakan, kurikulum 2013 adalah kurikulum yang sudah sesuai dengan amanah Pancasila sebagai dasar negara yang diterjemahkan melalui UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003.
Baedhowi menilai, konsep kurikulum 2013 sudah memadukan antara kompetensi spiritual, kompetensi sosial, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan
“Kalau kurikulum yang dulu (KTSP 2006), kan lebih menekankan kepada aspek kognitif (pengetahuan) saja. Kalau yang kita lihat di kurikulum 2013 justru sudah mencakupi domain advektif(sikap), kognitif dan psikomotorik (keterampilan). Memang begini penyusunan kurikulum yang benar,” kata Baedhowi kepada ROL, Ahad (19/4).
Baedhowi menjelaskan, dalam penerapannya, kurikulum 2013 juga sudah punya stadar kompetensi dasar, kompetensi inti dan indikator-indiktor. Ia menekankan, dalam kompetensi inti (KI) yang dituangkan di dalam kurikulum 2013 ini memiliki empat bagian yang menjadi indikator penilaian bagi siswa. Yaitu KI 1 penilaian terhadap spiritual, KI 2 untuk penilian sosial, KI 3 untuk pengetahuan dan KI 4 untuk penilaian keterampilan.
Dengan tidak memisahkan empat kompetensi inti ini, menurut Baedhowi siswa didik Indonesia akan dapat memperoleh keseimbangan antara perspektif keilmuan dan juga ketuhanan.