Kamis 05 Mar 2015 20:36 WIB

Filantrofi Islam Dunia Berkumpul di Bandung

Rep: c01/ Red: Agung Sasongko
Salah satu motor program Wakaf Khusus Motor Dakwah.
Foto: Dok BWA
Salah satu motor program Wakaf Khusus Motor Dakwah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para pegiat filantropi Islam lintas negara berkumpul dalam 3rd International Islamic Philantrophy Seminar di Bandung, Jawa Barat, Kamis (5/3). Pertemuan ini merupakan upaya mencari solusi beragam masalah kemanusiaan di dunia.

Satu pembahasan khusus adalah masalah wakaf produktif.  "Sekitar 74 peserta hadir dalam seminar," jelas Consulting by Info" href="#">Manager Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) Prasetyo Wibowo kepada ROL, Kamis (5/3).

Lebih dari setengah dari peserta yang hadir, 39 peserta, berasal dari luar negeri. Para peserta tersebut berasal dari Malaysia, Brunei Darussalam hingga Afrika Selatan. Sedangkan dari dalam negeri, para peserta seminar datang dari berbagai daerah di antaraya Batam, Gorontalo, Surabaya, Jakarta, Jambi, Padang hingga Yogyakarta.

The  3rd International Islamic Philantrophy Seminar yang diselenggarakan IMZ ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari Selasa (2/3) hingga Kamis (5/3). Fokus pembahasan dalam 3rd International Islamic Philantrophy Seminar ialah Fiqh, Maqasid Al-Syariah dan Isu ZISWAF Kontemporer, Tata kelembagaan ZISWAF danInovasi program ZISWAF di Asia Tenggara. Seminar ini dibagi ke dalam tujuh panel dengan pembicara tersohor dari dalam negeri maupun dari negara-negara tetangga.

"Penerapan model filantropi Islam di berbagai negara memiliki kekhasan masing-masing," terang Direktur IMZ Kushardanta Susilabudi.

Dari topik besar yang dibahas, diharapkan secara berkelanjutan dapat melahirkan gagasan-gagasan  baru dalam mentransformasikan keberkahan filantropi Islam pada kemajuan umat Islam di dunia. Selain pemaparan pembicara tamu dan praktisi, paper yang telah masuk dan direview juga akan dipublikasikan dalam Jurnal Internasional Nusantara Islam yang bekerjasama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung .

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement