REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Dewan Masjid Indonesi (DMI) mengatakan potensi ekonomi jamaah masjid sangat besar. Hanya saja sebagian besar masjid belum mampu menanfaatkan peluang yang ada untuk memperdayakan potensi tersebut.
Ketua DMI, HR Maulany menjelaskan, jumlah masjid di Indonesia sangat banyak yakni hampir hampir satu juta. Namun, kemampuan pemberdayaan masjid masih rendah. Untuk itu, DMI akan melakukan pendidikan dan pelatihan pemberdayaan masjid.
"Pelatihan ini akan dimulai dengan melakukan pendataan potensi masjid dari sisi ekonomi, organisasi dan pendidikan. Program ini akan dimulai di provinsi Jawa barat terlebih dahulu," kata dia kepada ROL, Selasa (3/1).
Menurutnya, Saat ini kebanyakan masjid hanya memikirkan untuk pembangun masjid secara fisik saja. Sehingga proses pengumpulan dana hanya bertujuan untuk renovasi masjid. Namun, Untuk program pemberdayaan masjid sangat kurang. Padahal pada zaman nabi masjid digunakan untuk pemberdayaan ekonomi umat.
"Ada besar potensi ekonomi masjid. Tapi tergantung bagaimana masjidnya diperdayakan apa belum. Karena kebanyakan masjid belum mampu berdayakan masjid itu sendiri," ujarnya.