Kamis 25 Sep 2014 20:21 WIB

Krisis Air Bersih, DMI: Umat Islam Perlu Ikuti Formulasi Fiqih

Rep: c78/ Red: Agung Sasongko
KRISIS AIR BERSIH. Warga menimba sumur tanah untuk mengatasi krisis air bersih Warga mengisi air ke dalam ember saat antre air bersih karena aliran pipa air terganggu, di Kampung Kayu Tinggi, Bulak Indah, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (7/5).
Foto: antara
KRISIS AIR BERSIH. Warga menimba sumur tanah untuk mengatasi krisis air bersih Warga mengisi air ke dalam ember saat antre air bersih karena aliran pipa air terganggu, di Kampung Kayu Tinggi, Bulak Indah, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi kabar peristiwa krisis air bersih yang terjadi di wilayah masjid di Jawa Tengah, Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruqutni menyatakan hal tersebut sebagai peristiwa temporal.

"Krisis air itu harus ditelusuri dulu penyebabnya," kata dia melalui pesan SMS kepada ROL, Kamis (25/9).

Meski belum mengetahui adanya peristiwa krisis air bersih di Jawa Tengah secara jelas, ia mengimbau agar masyarakat setempat mengikuti aturan dan formulasi fiqih yang mengatur soal thaharah atau tata cara bersuci dalam ibadah.

Dalam fiqih Islam telah diatur soal tata cara bersuci, pengelompokkan air yang suci dan menyucikan serta yang tidak bisa dipakai bersuci, serta antisipasi jika benar-benar tidak ada air, maka diperbolehkan bertayamum. Selain juga harus tetap konsisten memakmurkan masjid sehingga masjid bisa memakmurkan masyarakat.

Ia mengindikasi, jika terjadi krisis air bersih di sejumlah wilayah, harus ditelusuri dulu penyebabnya. Ia menyebut, penyebab bisa karena beberapa hal di antaranya kemarau atau mungkin ada sabotase dari pihak tertentu. "Atau bisa saja banyak masjid dekat sungai, lalu masyarakat setempat secara tradisional berwudu di sana," ungkapnya.

Di samping itu, topografi setiap wilayah berbeda-beda sehingga sebelum menindak kasus krisis air bersih, harua ditelusuri dahulu penyebabnya. "Barulak setelah itu kita tindaklanjuti solusinya," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement