Rabu 24 Sep 2014 17:07 WIB

Petinju Muslim ini Selalu Jadi Korban Islamofobia

Petinju Inggris, Amir Khan
Foto: Reuters
Petinju Inggris, Amir Khan

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Berulang kali petinju Inggris, Amir Khan menjadi korban islamofobia. Insiden terbaru, belum lama ini tak ada promotor yang berminat membawanya untuk bertarung dengan Flyod Mayweather. Padahal, peringkat Khan memenuhi syarat untuk meladeni petinju AS itu.

"Setiap petinju Muslim tidak punya nilai jual, apalagi untuk pertarungan utama," kata seorang promotor seperti dilansir Alarabiya.net, Rabu (24/9). "Terlalu banyak islamofobia di sini, usai pembunuhan sandera oleh Negarra Islam Irak dan Suriah (ISIS)."

Sebelumnya, Khan sempat ditolak masuk AS ketika ia hendak menyaksikan pertarungan Mayweather di Las Vegas. Berkat lobi yang dilakukan Downing Street (kantor PM Inggris), Khan akhirnya bisa menyaksikan pertarungan tersebut.

Tiga tahun silam, Khan juga ditahan di bandara Los Angeles, AS sebelum menghadiri jamuan makan malam Gedung Putih. "Saya mendarat dengan aman di Los Angeles, tapi karena saya seorang Muslim, saya ditahan selama dua jam. Mereka (pejabat imigrasi AS) begitu sombong dan tidak profesional," keluh Khan dalam akun pribadinya.

Mantan Manajer Khan, Asif Vali menilai nama Khan mencerminkan identitas seorang Muslim. "Ini yang membuatnya jadi perhatian imigrasi AS," kata dia.

Khan juga mengalami masalah di negara asalnya. Petinju dicemooh saat memasuki arena tinju di Stadion Wembley sebelum pertandingan, pada Mei lalu. Ia juga jadi korban rasisme di internet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement